Ratusan umat Islam di Denpasar ziarah kubur jelang Ramadhan
13 Mei 2018 18:55 WIB
Dokumentasi Sejumlah umat muslim berdoa di makam keluarga saat ziarah kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta, Minggu (22/6/2014). Ziarah kubur dilakukan umat Muslim untuk mendoakan mendiang keluarga dan kerabat mereka menjelang bulan Ramadhan. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Denpasar (ANTARA News) - Ratusan Muslim (umat Islam) di Kota Denpasar melakukan ritual ziarah kubur menjelang Ramadhan di tempat pemakaman umum Kampung Bugis di Desa Suung, Kota Denpasar, Minggu.
"Ziarah kubur ini merupakan tradisi yang sudah berjalan ratusan tahun yang dilakukan setiap H-4 atau H-3 menjelang bulan puasa Ramadhan," kata sesepuh masyarakat Kampung Bugis Denpasar, Muhammad Nuh Fatah.
Ritual ziarah kubur itu merupakan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun yang diyakini bahwa setiap menjelang setiap bulan suci Ramadhan, para leluhur hadir ke rumahnya untuk meminta doa dari para kerabat dan keluarnya.
Dengan demikian ritual itu masih tetap dipertahankan sampai saat ini.
Dia juga menambahkan bahwa ritual itu juga mengingatkan masyarakat kepada keluarga dan pasti akan kembali cepat atau lambat ke liang lahat.
"Ritual ini mengingatkan kita bahwa nantinya kita akan kembali ke sini (kuburan red)," ujarnya.
Ritual tahunan itu diawali dengan berkumpul bersama di masjid pada pukul 16.00 wita dan dilanjutnya berjalan bersama ke makam Kampung Bugis dengan berjalan kaki sambil diiringi musik rebana dengan melantunkan nyanyian religi.
Sesampai di makam, seluruh warga berkumpul di depan makam untuk berdoa bersama dan dilanjutkan dengan berziarah sambil membersihkan makam, menabur bunga dan diiringi doa-doa ke makam leluhur yang dituakan di kampung tersebut, lalu dilanjutkan ke makam kerabat dan keluarga masing-masing.
Sementara itu, Romi salah satu warga setempat mengaku sudah rutin melakukan ritual ziarah kubut tersebut bersama keluarganya.
"Saya rutin setiap tahun ke sini untuk membersihkan dan berdoa untuk keluarga saya," ujarnya.
"Ziarah kubur ini merupakan tradisi yang sudah berjalan ratusan tahun yang dilakukan setiap H-4 atau H-3 menjelang bulan puasa Ramadhan," kata sesepuh masyarakat Kampung Bugis Denpasar, Muhammad Nuh Fatah.
Ritual ziarah kubur itu merupakan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun yang diyakini bahwa setiap menjelang setiap bulan suci Ramadhan, para leluhur hadir ke rumahnya untuk meminta doa dari para kerabat dan keluarnya.
Dengan demikian ritual itu masih tetap dipertahankan sampai saat ini.
Dia juga menambahkan bahwa ritual itu juga mengingatkan masyarakat kepada keluarga dan pasti akan kembali cepat atau lambat ke liang lahat.
"Ritual ini mengingatkan kita bahwa nantinya kita akan kembali ke sini (kuburan red)," ujarnya.
Ritual tahunan itu diawali dengan berkumpul bersama di masjid pada pukul 16.00 wita dan dilanjutnya berjalan bersama ke makam Kampung Bugis dengan berjalan kaki sambil diiringi musik rebana dengan melantunkan nyanyian religi.
Sesampai di makam, seluruh warga berkumpul di depan makam untuk berdoa bersama dan dilanjutkan dengan berziarah sambil membersihkan makam, menabur bunga dan diiringi doa-doa ke makam leluhur yang dituakan di kampung tersebut, lalu dilanjutkan ke makam kerabat dan keluarga masing-masing.
Sementara itu, Romi salah satu warga setempat mengaku sudah rutin melakukan ritual ziarah kubut tersebut bersama keluarganya.
"Saya rutin setiap tahun ke sini untuk membersihkan dan berdoa untuk keluarga saya," ujarnya.
Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: