Surabaya (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengunjungi Tempat Kejadian Perkara (TKP) gereja-gereja yang menjadi lokasi ledakan bom di Surabaya pada Minggu sore.

Presiden didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan mengunjungi 2 gereja.

Gereja pertama adalah GKI di Jalan Diponegoro. Presiden dan rombongan tiba pukul 15.30 WIB disambut Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Di GKI, Presiden sempat masuk ke pelataran gereja dan meninjau sekira 5 menit.

Selanjutnya pada pukul 15.45 WIB Presiden tiba di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuna. Di gereja yang seluruh bagian depannya gosong tersebut, Presiden lama berbincang dengan Menkopolhukam, Kepala BIN, Kapolri dan Panglima TNI.

Motor-motor yang diparkir di depan gereja pun gosong terbakar. Masih ada bau material terbakar saat Presiden tiba di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya itu.

Kabar terakhir, sebanyak 11 korban meninggal dunia ada delapan korban yang belum diidentifikasi karena masih olah TKP dan identifikasi.

Baca juga: Jokowi ke Surabaya jenguk korban bom

Baca juga: Presiden disarankan keluarkan Perppu antiterorisme

Para korban dirawat di beberapa rumah sakit yaitu di RS Bedah Surabaya dan RSUD dr Soetomo. Sedangkan jumlah korban yang dirawat ada 41 orang.

Namun identifikasi nama korban, umur dan jenis kelamin baik yang di tempat kejadian perkara (TKP) maupun RS belum disampaikan oleh pihak kepolisian.

Saat ini pihak kepolisian sedang melakukan pengamanan ketat di seluruh gereja.

Sebelumnya, ledakan terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.

Ledakan pertama terjadi di Gereja Maria Tak Tercela, yaitu pada sekitar pukul 07.30 WIB. Adapun dua ledakan lain, berjeda masing-masing 5 menit setelah ledakan pertama.