Bisa puaskan teroris, warga dilarang sebar foto soal bom
13 Mei 2018 11:52 WIB
Petugas mengevakuasi korban di lokasi ledakan di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5). Menurut keterangan pihak kepolisian setempat terjadi ledakan di tiga lokasi gereja di Surabaya. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Batam (ANTARA News) - Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan foto korban dan kerusakan akibat pengeboman Surabaya.
"Imbauan untuk peristiwa bom bunuh diri di Surabaya, kita doakan saja, jangan share foto-fotonya," kata Wakapolda dalam pesan singkat aplikasi di Batam, Minggu.
Menurut dia, membagikan foto kerusakan korban justru menyenangkan teroris. Karenanya masyarakat harus menghentikan penyebaran foto korban dan atau kerusakan yang mengerikan.
"Foto yang mengerikan adalah wujud teror dan provokasi. Kita tidak mau menjadi alat dan tujuan teroris," kata dia.
Baca juga: Gubernur Jatim minta masyarakat tidak takut dan lawan terorisme
"Imbauan untuk peristiwa bom bunuh diri di Surabaya, kita doakan saja, jangan share foto-fotonya," kata Wakapolda dalam pesan singkat aplikasi di Batam, Minggu.
Menurut dia, membagikan foto kerusakan korban justru menyenangkan teroris. Karenanya masyarakat harus menghentikan penyebaran foto korban dan atau kerusakan yang mengerikan.
"Foto yang mengerikan adalah wujud teror dan provokasi. Kita tidak mau menjadi alat dan tujuan teroris," kata dia.
Baca juga: Gubernur Jatim minta masyarakat tidak takut dan lawan terorisme
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: