Polisi peringatkan warga tidak mendekat ke TKP ledakan bom
13 Mei 2018 11:03 WIB
Personel penjinak bom (Jibom) bersiap melakukan identifikasi di lokasi ledakan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Menurut pihak kepolisian setempat, terjadi ledakan di tiga lokasi gereja pada waktu hampir bersamaan di Surabaya. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Surabaya (ANTARA News) - Petugas Kepolisian Sektor Gubeng, Surabaya Jatim memperingatkan dan menghalau masyarakat yang ingin melihat dari dekat tempat kejadian perkara ledakan bom di Gereja Santa Maria Ngagel, Surabaya.
"Bapak ibu, sudah saya peringatkan jangan mendekat dan jangan merekam menggunakan telepon genggam, ini bukan tontonan," kata Kompol Sudarto Kapolsek Gubeng saat menghalau warga di sekitar Gereja Santa Maria.
Bersama dengan pasukan pengendali masa, dirinya membawa pengeras suara terus meneriakkan supaya masyarakat menjauhi lokasi terjadinya ledakan bom.
"Kami mengimbau kepada masyarakat jangan mendekat ke lokasi, karena ini bukan tontonan, setiap sepuluh menit saya akan terus menghalau dan biarkan petugas kepolisian bekerja," katanya.
Ia mengatakan, bagi yang tidak berkepentingan dilarang mendekat ke lokasi kejadian, karena petugas kepolisian masih bekerja mengolah tempat kejadian perkara.
Sementara itu, warga yang sebelumnya melihat dari radius 200 meter dari lokasi kejadian harus mundur sampai dengan jarak 500 meter dari lokasi.
"Itu yang membawa sepeda motor jangan mendekat, harus saya bilang berapa kali supaya mundur," katanya.
Masyarakat yang sedari pagi melihat lokasi kejadian, akhirnya mundur dan menjauh dari lokasi kejadian dan berangsur-angsur membubarkan diri.
Di lokasi kejadian, petugas kepolisian masih terus melakukan olah tempat kejadian perkara.
Sekitar sepuluh unit kendaraan ambulans juga disiagakan di lokasi kejadian. Bahkan, dua unit ambulans sudah keluar dari lokasi kejadian dengan membawa korban.
Baca juga: Polda Jatim: delapan tewas, 38 terluka akibat bom gereja Surabaya
Baca juga: Pelaku bom Surabaya diduga seorang ibu bawa dua balita
"Bapak ibu, sudah saya peringatkan jangan mendekat dan jangan merekam menggunakan telepon genggam, ini bukan tontonan," kata Kompol Sudarto Kapolsek Gubeng saat menghalau warga di sekitar Gereja Santa Maria.
Bersama dengan pasukan pengendali masa, dirinya membawa pengeras suara terus meneriakkan supaya masyarakat menjauhi lokasi terjadinya ledakan bom.
"Kami mengimbau kepada masyarakat jangan mendekat ke lokasi, karena ini bukan tontonan, setiap sepuluh menit saya akan terus menghalau dan biarkan petugas kepolisian bekerja," katanya.
Ia mengatakan, bagi yang tidak berkepentingan dilarang mendekat ke lokasi kejadian, karena petugas kepolisian masih bekerja mengolah tempat kejadian perkara.
Sementara itu, warga yang sebelumnya melihat dari radius 200 meter dari lokasi kejadian harus mundur sampai dengan jarak 500 meter dari lokasi.
"Itu yang membawa sepeda motor jangan mendekat, harus saya bilang berapa kali supaya mundur," katanya.
Masyarakat yang sedari pagi melihat lokasi kejadian, akhirnya mundur dan menjauh dari lokasi kejadian dan berangsur-angsur membubarkan diri.
Di lokasi kejadian, petugas kepolisian masih terus melakukan olah tempat kejadian perkara.
Sekitar sepuluh unit kendaraan ambulans juga disiagakan di lokasi kejadian. Bahkan, dua unit ambulans sudah keluar dari lokasi kejadian dengan membawa korban.
Baca juga: Polda Jatim: delapan tewas, 38 terluka akibat bom gereja Surabaya
Baca juga: Pelaku bom Surabaya diduga seorang ibu bawa dua balita
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: