Gubernur Jabar jadi saksi nikah massal
12 Mei 2018 19:00 WIB
Arsip: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kiri) didampingi Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan (kanan) meninjau stan UMKM binaan saat kegiatan "West Java Coffee & Art" dan HUT ke-57 Bank BJB di Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/5/2018). Kegiatan yang melibatkan petani kopi dan teh, pegiat "ecovillage" Sungai Citarum, para pelaku usaha kecil dan menengah, komunitas hobi, dan komunitas seni budaya Jawa Barat tersebut berlangsung hingga 13 Mei 2018. (ANTARA /M Agung Rajasa)
Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjadi saksi dalam pernikahan massal yang merupakan rangkaian agenda pergelaran "West Java Coffee and Art" 2018 di Masjid Al-Muttaqin, Gedung Sate Bandung, Sabtu.
Sebanyak tujuh pasangan "sah", menjadi suami istri di tengah "raos"-nya kopi Jabar yang berjejer dipamerkan pada kegiatan tersebut.
Gubernur Aher dalam khutbah nikahnya berpesan agar para pasangan memiliki niat pernikahan yang abadi. Karena pernikahan sesuai ajaran Agama Islam memiliki dimensi duniawi dan ukhrawi sekaligus.
"Sehingga ketika menjadi sepasang suami-istri di dunia, maka setelah wafat di akhirat kelak ketika masuk surga akan menjadi suami-istri dan keluarga lagi," kata dia.
"Untuk itu, ketika menikah, niatkanlah untuk memiliki pernikahan yang abadi dan kekal seumur hidup," lanjutnya.
Aher mengungkapkan rasa bahagia dan sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi dalam rangka ulang tahun ke-57 bank bjb itu.
Kegiatan ini pun menjadi ikhtiar dalam memfasilitasi masyarakat yang ingin menikah sehingga Aher berharap kegiatan ini menjadi agenda rutin dan pesertanya bertambah setiap tahunnya.
"Kalau sudah ada niatan menikah, jangan ditunda. Jangan tunda pernikahan karena permasalahan biaya," katanya.
Pemprov Jawa Barat, kata dia, mencoba memfasilitasi, memudahkan niat baik tersebut dan sesuai ajaran Islam pernikahan itu yang penting diumumkan atau diwalimahkan.
"Walimahkan pernikahan walau hanya memotong satu kambing saja," katanya.
Selain kegiatan nikah massal digelar pula kegiatan khitanan, atau sunatan massal yang diikuti 257 anak.
Sebanyak tujuh pasangan "sah", menjadi suami istri di tengah "raos"-nya kopi Jabar yang berjejer dipamerkan pada kegiatan tersebut.
Gubernur Aher dalam khutbah nikahnya berpesan agar para pasangan memiliki niat pernikahan yang abadi. Karena pernikahan sesuai ajaran Agama Islam memiliki dimensi duniawi dan ukhrawi sekaligus.
"Sehingga ketika menjadi sepasang suami-istri di dunia, maka setelah wafat di akhirat kelak ketika masuk surga akan menjadi suami-istri dan keluarga lagi," kata dia.
"Untuk itu, ketika menikah, niatkanlah untuk memiliki pernikahan yang abadi dan kekal seumur hidup," lanjutnya.
Aher mengungkapkan rasa bahagia dan sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi dalam rangka ulang tahun ke-57 bank bjb itu.
Kegiatan ini pun menjadi ikhtiar dalam memfasilitasi masyarakat yang ingin menikah sehingga Aher berharap kegiatan ini menjadi agenda rutin dan pesertanya bertambah setiap tahunnya.
"Kalau sudah ada niatan menikah, jangan ditunda. Jangan tunda pernikahan karena permasalahan biaya," katanya.
Pemprov Jawa Barat, kata dia, mencoba memfasilitasi, memudahkan niat baik tersebut dan sesuai ajaran Islam pernikahan itu yang penting diumumkan atau diwalimahkan.
"Walimahkan pernikahan walau hanya memotong satu kambing saja," katanya.
Selain kegiatan nikah massal digelar pula kegiatan khitanan, atau sunatan massal yang diikuti 257 anak.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: