Jakarta (ANTARA News) - Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) menggunakan film pendek karya mahasiswa untuk mempromosikan pesta olahraga se-Asia tersebut hingga ke mancanegara.

Bekerjasama dengan mitra pelaksana penyiaran Asian Games internasional (IGBS), INASGOC memilih film-film pendek karya mahasiswa dari 10 universitas terpilih melalui kompetisi bertajuk "Vignette Competition" yang sudah berjalan sejak enam bulan ke belakang.

"Program ini sudah berlangsung enam bulan dan diikuti lebih dari 50 tim peserta dan hasil akhirnya nanti film-film terbaik akan ditayangkan bukan hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh Asia hingga seluruh dunia," kata Direktur Projek IGBS, Mike Wilmot, di kawasan JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu.

Mike yang juga bertindak sebagai juri dalam kompetisi, mengatakan panitia pelaksana telah menyediakan empat tema yakni Unity in Diversity, Energy of Asia, The World is Watching dan Preparing for Triumph yang dapat dipilih oleh para peserta lomba sebagai tema dasar film pendek yang akan mereka buat.

Unity in Diversity lebih memaparkan mengenai perbedaan dan keindahan Indonesia serta memperlihatkan lokasi terbaik Indonesia seperti flora dan fauna, laut, sejarah, tradisi, musik dan manusia Indonesia. Tema kedua, Energy of Triumph, lebih menceritakan mengenai pesta olahraga spesial yang diadakan untuk masyarakat lokal.

Tema ketiga adalah The World is Watching yang merupakan tema mengenai suatu pergelaran olahraga multi cabang yang akan disaksikan oleh seluruh dunia. Preparing for Triumph yang merupakan tema keempat menceritakan tentang acara olahraga yang dapat menyatukan kebersamaan manusia.

Hasil seleksi selama enam bulan itu sendiri, akhirnya melahirkan 12 film pendek terbaik dari tim Bilcca (Universitas Indonesia), Scala (Stikom Interstudi), Skyline (Binus), River (Stikom Interstudi), Metanoia (Multimedia Nusantara), Furamingo (Multimedia Nusantara), Bambam (Multimedia Nusantara), Iseng Iseng (Binus), Whyphy (Multimedia Nusantara), Fixit (Multimedia Nusantara) dan Yin Yang (Multimedia Nusantara), yang akan diputarkan sebagai iklan promosi Asian Games 2018.

Dari 12 tim dengan film pendek terbaik itu akhirnya dipilih tim Iseng-iseng dari Universitas Binus yang terinspirasi dengan semangat Asian Games pada tahun 1962 yang ingin dibawa pada Asian Games 2018, sebagai pemenang hadiah utama Kompetisi “Vignette” film pendek ini.

Baca juga: Kaus Avengers Asian Games ala Menpora

Tim yang beranggotakan Obelia Simone, Diandra Pramestisari Pololessy dan Sufyan Tsaurie ini berhak mendapatkan kesempatan diberangkatkan ke London untuk belajar di National Film and Television School dan akan diajak meninjau lokasi produksi dari mitra pelaksana broadcaster Asian Games. Selain itu, mereka dan tim terbaik lainnya akan terlibat dalam Asian Games 2018 untuk membantu tim broadcast selama perhelatan berlangsung dan mendapatkan tiket gratis untuk menyaksikan penutupan Asian Games 2018 tersebut.

"Keputusan yang sangat berat dibuat untuk memilih karena semua karya bagus. Bagaimanapun kami harus memilih satu grup yang idenya unik, dengan waktu dan usaha yang mereka habiskan untuk ini sangat luar biasa. Mereka adalah iseng iseng yang menurut kami layak mendapatkannya," ucap Mike.

Sementara itu, Ketua INASGOC Erick Thohir mengharapkan dengan interaksi dan kolaborasi bersama seluruh pelaku broadcaster yang telah mendunia ditambah para mahasiswa yang memiliki karya luar biasa akan di Asian Games 2018 ini, selain menyukseskan Asian Games, juga memberi pengaruh positif bagi para mahasiswa itu sendiri.

"Sehingga saya harap banyak generasi muda Indonesia yang dapat mengembangkan karir di industri siaran olahraga Asia dan dunia serta Asian Games 2018 ini bisa meninggalkan warisan tersendiri kepada generasi muda Indonesia," tutur Erick.

Baca juga: Presiden main bola basket bersama atlet pelajar