Surabaya (ANTARA News) - Putra sulung Presiden RI pertama Bung Karno, Guntur Soekarnoputra, menegaskan siap menantang siapa saja yang menjadi provokator pemersatu antara kalangan Islam dan Nasionalis, khususnya di Jawa Timur.

"Saya tidak peduli individu, golongan, partai atau siapapun yang menjadi provokator dan memecah belah Islam-Nasionalis maka saya sebagai putra sulung Bung Karno siap menantang," ujarnya di sela Temu Kangen Barisan Soekarnois Jatim di Surabaya, Jumat.

Guntur mengaku tidak ingin ada pihak yang sengaja menghancurkan antara Islam dan Nasionalis dan menyakini bahwa kekuatan-kekuatan nasionalis dan Islam secara sejarah telah membuktikan sebagai pengawal NKRI yang berdasarkan Pancasila.

"Apalagi dengan adanya Pilkada serentak 2018, terutama di Jatim. Semua harus waspada dan jangan sampai lengah sebab ada pihak yang tidak menghendaki Pilkada di Jatim berjalan damai dan sukses. Sekali lagi, semua harus waspada termasuk menghadapi provokator," ucapnya.

Pada kesempatan sama, tokoh marhaenis yang kembali setelah lebih dari 30 tahun muncul di hadapan publik tersebut meminta kepada Soekarnois dan kaum Marhaen untuk mengawal pasangan nomor urut 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno di Pilkada Jatim.

Menurut dia, untuk bisa memenangkan pasangan Gus Ipul-Puti maka kader Marhaenis harus memiliki keyakinan tinggi untuk menang dan melakukan tugasnya mencoblos nomor urut 2.

"Puti adalah anak semata wayang saya dan ikut Pilkada Jatim. Kami mohon dengan hormat dan kerendahan hati, tanpa harus melihat kedaerahan, mari memenangkannya," kata putra sulung pasangan Soekarno-Fatmawati tersebut.

Ia juga mengaku tak menginginkan adanya Soekarnois yang tidak memiliki pendirian kuat dan lemah hanya karena iming-iming rupiah.

"Kalau tidak bisa maka saya menyebutnya `kambing loncat`. Karena mereka adalah tidak punya pendirian itu biasanya lemah menghadapi apa yang dinamakan duit. Mari Haqulyaqin 27 Juni datang ke TPS dan pilih nomor 2," katanya.

Sementara itu, kegiatan tersebut diikuti lebih dari 1.500 orang dan 40 eksponen barisan Soekarnois seluruh Jatim.

Turut hadir tokoh nasional Eros Djarot, pengusaha Murdaya Poo, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Kusnadi, Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Wisnu Sakti Buana, Plt Bupati Trenggalek M. Nur Arifin serta sejumlah tokoh Marhaenis dan Soekaenois lainnya.