Angkat Besi - Menpora setujui pembatalan latihan di China
11 Mei 2018 20:33 WIB
Atlet putra nasional cabang angkat besi Eko Yuli Irawan mengikuti uji latihan ke-5 Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) di Mess Marinir Kwini Jakarta Pusat, Jumat (11/05/2018). (Antara/Imam Santoso)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyetujui pembatalan pusatan latihan nasional cabang angkat besi ke China pada Juli menyusul keputusan Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI).
"Saya kira itu inovasi yang kreatif dari PABBSI bagaimana anggaran itu dimanfaatkan untuk hal lain. Kami menyetujui dan saya perintahkan deputi untuk merevisi internal anggaran," kata Menpora selepas meninjau uji latihan angkat besi di Mess Marinir Jakarta, Jumat.
Menpora mengatakan pemerintah mendukung perubahan latihan angkat besi dari China ke Lampung pada Juli, selama para atlet mampu menunjukkan progres latihan mereka.
Sementara, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Mulyana mengatakan PB PABBSI dapat memanfaatkan anggaran pelatihan di China untuk dialihkan sebagai anggaran atlet-atlet pelapis tim Asian Games 2018.
"Jika latihan di dalam negeri mereka dapat menunjukkan perkembangan hasil latihan, mengapa harus berlatih di China yang sudah tentu menjadi pesaing kita dalam Asian Games," ujar Mulyana.
Kemenpora, lanjut Mulyana, akan meminta pengurus PB PABBSI untuk merevisi anggaran pelatnas Asian Games sampai Mei.
"Kami minta kepada pengurus cabang-cabang olahraga untuk segera merevisi proposal pelatnas mereka karena kami akan menutup pengajuan perubahan proposal sampai Mei," kata Mulyana.
Wakil Ketua Umum PB PABBSI Djoko Pramono mengatakan dana yang semestinya dipakai untuk pelatihan di China akan digunakan untuk pembinaan atlet-atlet pelapis.
"Semula, alokasi anggaran pelatihan di China selama sebulan mencapai Rp2,4 miliar. Anggaran itu hanya terpakai sebanyak Rp800 juta karena pelatnas kami alihkan ke Lampung," kata Djoko Pramono.
Tim inti cabang angkat besi terdiri dari 11 atlet termasuk atlet Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni yang telah merebut medali perak dalam Olimpiade Rio 2016. PB PABBSI menambah empat atlet pelapis dalam tim Asian Games.
"Kami berterimakasih karena telah diizinkan menggunakan dana kelebihan itu. Kami tidak lagi kesulitan mencari anggaran dana tambahan untuk mempersiapkan atlet-atlet pelapis," kata Djoko.
"Saya kira itu inovasi yang kreatif dari PABBSI bagaimana anggaran itu dimanfaatkan untuk hal lain. Kami menyetujui dan saya perintahkan deputi untuk merevisi internal anggaran," kata Menpora selepas meninjau uji latihan angkat besi di Mess Marinir Jakarta, Jumat.
Menpora mengatakan pemerintah mendukung perubahan latihan angkat besi dari China ke Lampung pada Juli, selama para atlet mampu menunjukkan progres latihan mereka.
Sementara, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Mulyana mengatakan PB PABBSI dapat memanfaatkan anggaran pelatihan di China untuk dialihkan sebagai anggaran atlet-atlet pelapis tim Asian Games 2018.
"Jika latihan di dalam negeri mereka dapat menunjukkan perkembangan hasil latihan, mengapa harus berlatih di China yang sudah tentu menjadi pesaing kita dalam Asian Games," ujar Mulyana.
Kemenpora, lanjut Mulyana, akan meminta pengurus PB PABBSI untuk merevisi anggaran pelatnas Asian Games sampai Mei.
"Kami minta kepada pengurus cabang-cabang olahraga untuk segera merevisi proposal pelatnas mereka karena kami akan menutup pengajuan perubahan proposal sampai Mei," kata Mulyana.
Wakil Ketua Umum PB PABBSI Djoko Pramono mengatakan dana yang semestinya dipakai untuk pelatihan di China akan digunakan untuk pembinaan atlet-atlet pelapis.
"Semula, alokasi anggaran pelatihan di China selama sebulan mencapai Rp2,4 miliar. Anggaran itu hanya terpakai sebanyak Rp800 juta karena pelatnas kami alihkan ke Lampung," kata Djoko Pramono.
Tim inti cabang angkat besi terdiri dari 11 atlet termasuk atlet Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni yang telah merebut medali perak dalam Olimpiade Rio 2016. PB PABBSI menambah empat atlet pelapis dalam tim Asian Games.
"Kami berterimakasih karena telah diizinkan menggunakan dana kelebihan itu. Kami tidak lagi kesulitan mencari anggaran dana tambahan untuk mempersiapkan atlet-atlet pelapis," kata Djoko.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: