Mamuju (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Sulawesi Barat mengingatkan nelayan di daerah itu untuk mewaspadai kemungkinan gelombang tinggi, khususnya di wilayah pesisir Kabupaten Majene dan Polewali Mandar.

Prakirawan cuaca dan iklim Stasiun Meteorologi Majene, BMKG Sulbar, Setiawan SR, dihubungi dari Mamuju Jumat mengatakan, pada Mei 2018 ini, kemungkinan terjadinya gelombang tinggi di kawasan pesisir di wilayah Kabupaten Polewali Mandar dan Majene cukup tinggi.

Hal tersebut menurut Setiawan, disebabkan semakin menguatnya angin Timuran di kawasan itu.

"Kami mengingatkan nelayan khususnya di Kabupaten Majene dan Polewali Mandar agar mewaspadai kemungkinan terjadinya gelombang tinggi di kawasan itu," ujar Setiawan.

Namun, untuk di wilayah Kabupaten Mamuju hingga Pasangkayu lanjut Setiawan, kondisi gelombang laut mengalami penurunan.

"Untuk wilayah Mamuju dan Pasangkayu, gelombang laut mengalami penurunan. Sedangkan di wilayah pesisir yang dari Selatan meliputi Kabupaten Majene dan Polewali Mandar gelombangnya cenderung akan naik kembali yang disebabkan angin Timurannya lebih kuat lagi. Jadi, pada Mei ini, kemungkinan terjadinya gelombang tinggi di kawasan itu bisa saja terjadi," tuturnya.

"Jadi, kami tetap mengimbau nelayan agar tetap waspada, mengingat di wilayah Sulbar potensi terjadinya hujan yang disertai angin kencang masih tetap ada," terang Setiawan.

Sebelumnya dia mengatakan, sebagian wilayah di daerah itu masih berpotensi dilanda hujan deras dan lebat.

Wilayah yang berpotensi dilanda hujan dengan intensitas sedang lanjut Setiawan, yakni wilayah bagian Utara Provinsi Sulbar yang meliputi kawasan Malunda Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, Mamuju Tengah hingga Kabupaten Pasangkayu.

Bahkan untuk wilayah Kabupaten Mamasa kata Setiawan, masih berpotensi dilanda hujan dengan intensitas tinggi hingga Juli 2018.

"Untuk bagian Selatan wilayah Sulbar yang meliputi Kecamatan Campalagian Kabupaten Majene hingga Kabupaten Polewali Mandar, musim kemarau diperkirakan berlangsung mulai pertengahan Mei sampai awal Juni 2018.

Sedangkan di wilayah bagian Utara mulai dari Malunda hingga Kabupaten Pasangkayu musim kemarau baru akan berlangsung pada Juni hingga awal Juli 2018," terangnya.

"Sementara untuk Kabupaten Mamasa, musim kemarau diperkirakan baru akan berlangsung pada Juli 2018 dan kawasan itu masih sangat berpotensi dilanda hujan dengan intensitas cukup tinggi. Jadi, hujan berpotensi terjadi pada masa peralihan musim tetapi dengan durasi yang tidak lama," jelas Setiawan.