Jakarta (ANTARA News) - Badan Ekonomi Kreatif berpartisipasi dalam konferensi teknologi Centrum fur Buroautomation, Informationteknologie und Telekomunikation (CeBIT) 2018 yang akan diadakan di Sydney, Australia, menyediakan paviliun Indonesia yang akan diisi oleh perusahaan rintisan dari Indonesia.

“Bekraf dalam hal ini Deputi Pemasaran dan Deputi Infrastruktur bekerjasama dengan Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Sydney menyediakan paviliun Indonesia berjudul Archipelageek bagi para delegasi,” kata Deputi IV Bidang Pemasaran Bekraf, Joshua Puji Mulia Simandjuntak, dalam keterangan pers yang diterima ANTARA News, Kamis.

Squline, Medico, 8Villages Indonesia, Nicslab, Yava-Solusi 247, Jojonomic, Ukirama, dan Metabuilders (Merakyat.co) akan berpameran di paviliun Archipelageek di acara tersebut pada 15-17 Mei.

Selama berpameran, mereka diharapkan akan melakukan business matching dengan pelaku bisnis yang hadir di sana. Mereka juga akan diberi pembekalan mengenai kesempatan perusahaan rintisan dan teknologi finansial untuk memasuki pasar Australia.

Delapan startup yang terpilih sudah melalui seleksi dari kurator yang terdiri dari Direktur Fasilitasi TIK Bekraf Muhammad Neil El Himam, Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri Bekraf Boni Pudjianto, Kepala ITPC Sydney Agung Haris Setiawan, Founder & Chief Executive DailySosial.id Rama Mamuaya, dan Founder Indonesian Android Community Agus Hamonangan.

Partisipasi perusahaan rintisan asal Indonesia diharapkan akan menghasilkan kolaborasi dengan pelaku industri teknologi intrenasional agar dapat mendukung pertumbuhan ekosistem di Indonesia.