Depok (ANTARA News) - Polri meyakini keterangan Bripka Iwan Sarjana, yang sempat menjadi sandera oleh narapidana teroris, penting untuk didapatkan sehingga penyerangan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok dapat diungkap.

"Menjadi penting bagi penyidik untuk mendapatkan keterangannya (Iwan Sarjana)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal M Iqbal di Depok, Kamis.

Ia menyampaikan saat ini Polri baru melakukan tahap awal penelitian terkait insiden yang menewaskan lima anggota kepolisian serta satu narapidana terorisme itu.

Menurut dia, dengan adanya keterangan dari Bripka Iwan Sarjana, yang menjadi salah satu saksi mata penyerangan terhadap para korban, maka kelak lebih banyak lagi informasi yang akan terbuka dan dapat digali terkait kejadian naas tersebut.

Kendati demikian, saat ini kondisi Iwan Sarjana belum memungkinkan untuk dimintai kesaksian, kata Iqbal.

"Saat ini masih dilakukan perawatan terhadap rekan kami, Iwan Sarjana. Doakan saja semoga yang bersangkutan sehat," tutur mantan Kapolrestabes Surabaya itu.

Ketika dikonfirmasi soal rumah sakit keberadaan pria yang disandera hingga sekitar 27 jam itu, Iqbal menolak menjawab.

Ia juga tidak menanggapi pertanyaan wartawan yang mencoba mengonfirmasi keberadaan Iwan Sarjana, yang diduga dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta.

"Dia di rumah sakit," jawabnya singkat.

Baca juga: Menko Polhukam minta masyarakat bersama jaga kestabilan

Baca juga: Kapolda Jateng pimpin pemakaman korban Mako Brimob

Baca juga: Polda Jateng tambah 2 SSK Brimob ke Cilacap
Petugas kepolisian meningkatkan pengamanan selepas peledakan bom rakitan milik teroris saat dilakukan penyergapan pascakerusuhan di rutan cabang salemba Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018). Dalam penyergapan tersebut 155 tahanan teroris menyerah. Selanjutnya para tahanan teroris itu dibawa ke Lapas Nusakambangan. (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)