Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Korea Selatan menandatangani kesepakatan pengaturan pelaksanaan untuk mendirikan Pusat Penelitian dan Kerja Sama Teknologi Kelautan (PPKTK).

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Korea Selatan Kim Young Choon di Jakarta, Rabu.

"Kami melihat bahwa kerja sama maritim dengan Korea Selatan ini sangat penting, karena ada Laut Cina Selatan dan Laut Natuna jadi nanti kita bisa bekerja sama di wilayah ini, dan memang kami berharap karena sejarahnya Korea Selatan ini adalah teman baik Indonesia," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Penandatanganan kerja sama itu merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman tentang kerja sama maritim yang ditandatangani pada 16 Mei 2016 antara Kemenko Bidang Kemaritiman dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan.

Nota kesepahaman kerja sama maritim juga diteken pada tingkat perguruan tinggi antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Sains dan Teknologi Kelautan Korea (KIOST) pada 14 April 2016.

"Saya berharap akan segera ada kerja sama yang lebih konkret dalam bidang teknologi seperti yang disebutkan sebelumnya," ujar Luhut seraya menambahkan kerja sama investasi di bidang teknologi dan pendidikan di Indonesia yang terbuka luas.

Lebih lanjut, Luhut menyebutkan keinginan pemerintah Indonesia agar ada kerja sama riset di bidang lingkungan hidup.

"Kami itu sangat serius untuk masalah lingkungan hidup, `suistanability` (keberlanjutan) itu baik di darat maupun di laut, dan kami juga ingin mencapai Sustainability Development Goals (SDG`s), sehingga kami juga ingin Korea dapat membantu untuk bersama-sama menangani permasalahan sampah laut," urainya.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Menko Polhukam itu juga membuka peluang untuk melakukan riset bersama di bidang minyak kelapa sawit sebagai materi campuran biodiesel.

Menteri Kim menyambut baik tawaran pemerintah Indonesia untuk mempererat kerja sama kedua negara.

"Kunjungan kami ke Jakarta hari ini adalah untuk `review` dan mengecek apa yang bisa kita lakukan dan sampai mana proses implementasi dari kesepakatan kerja sama kita selama ini," katanya.

Dia berharap kedua negara dapat mulai menjajaki kerja sama di bidang pembangunan pembangkit listrik tenaga pasang surut air laut pada tahun 2019.