Jambi, Provinsi Jambi (ANTARA News) - Ratusan personel gabungan mengikuti misi latihan penanganan darurat kecelakaan pesawat di Bandara Sultan Thaha Jambi, Rabu, untuk menguji kesiapan petugas dan alat kelengkapan dalam menghadapi kecelakaan penerbangan itu.

"Peserta latihan penanganan darurat di bandara tersebut diikuti 281 personel gabungan dari instansi eksternal dan internal," kata Executive General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi, Yogi Suwandi.

Misi latihan yang digelar dua tahunan itu sebagai bentuk implementasi sekaligus menguji coba seluruh prosedur keselamatan dan keamanan bandara tersebut supaya berjalan dengan baik.

Misi latihan "Airport Emergency Exercise dan Airport Contigency Exercise" (AEE-ACE) di Bandara Sultan Tahah Jambi itu mengambil operasi sandi Siginjai V.

"Hal ini merupakan bentuk fungsi dan tanggung jawab anggota Airport Emergency Commite dan Airport Security Commite dalam melakukan pertolongan dan penanganan keadaan gawat darurat bandar udara," kata Yogi.

Skenario latihan tersebut mengangkat tema aksi demo disertai aksi teror penyanderaan bersama ancaman bom dan kecelakaan pesawat udara di daerah yang sulit.

Dalam skenario misi latihan itu menceritakan sebuah replika pesawat Keris Air tujuan Jambi-Jakarta yang membawa sekitar 200 penumpang dan kru pesawat itu mengalami kecelakaan.

Pada skenario detik-detik terjadinya kecelakaan itu pesawat mengalami crash landing dan akhirnya pesawat mendarat tidak sempruna pada sebuah jurang sedalam tiga meter dan pesawat tersebut juga mengalami kebakaran.

Kemudian sesaat setelah terjadinya kecelakaan itu ratusan personil gabungan dengan sigap langsung menuju tergelincirnya pesawat dan dengan sigap melakukan upaya penyelamatan seluruh penumpang dan kru pesawat.

Personil juga melakukan upaya pemadaman pada tubuh replika pesawat yang mengalami kebakaran.

Kecelakaan pesawat Keris Air yang membawa 200 penumpang dalam simulai itu diceritakan mengakibatkan 10 penumpang meninggal dunia, 10 penumpang luka berat dan 30 penumpang luka ringan.

Sementara itu, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis, Daan Achmad, mengatakan, melalui simulasi tersebut diharapkan masyarakat beserta pemangku kepentingan terkait bisnis kebandarudaraan lebih mengetahui PT Angkasa Pura II (Persero) selalu memelihat dan menjaga aspek-aspek keamanan dan keselamatan penerbangan.

"Setiap hari seluruh personil dan petugas di bandara memang harus selalu siap, latihan simulasi ini wajib dilakukan setiap bandara supaya seluruh personil siap terhadap sesuatu yang terjadi," kata Daan Achmad menambahkan.