Harga minyak turun setelah AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran
9 Mei 2018 07:24 WIB
Petugas SPBU mengisi bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax Turbo di SPBU daerah Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah menetap lebih rendah pada akhir perdagangan di New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchange pada Selasa, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan negaranya akan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran yang ditandatangani tahun 2015.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS jatuh lebih dari empat persen sebelum pengumuman Trump, tetapi mengurangi kerugian setelah pidato Trump.
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate, untuk pengiriman Juni kehilangan 1,67 dolar AS menjadi menetap di 69,06 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara patokan global, minyak mentah Brent, untuk pengiriman Juli berkurang 1,32 dolar AS menjadi ditutup pada 74,85 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sehari sebelumnya, harga minyak naik untuk hari keempat berturut-turut, mencapai tingkat yang tidak terlihat sejak akhir 2014 terdampak masalah terbaru perusahaan minyak Venezuela PDVSA dan kemungkinan bahwa AS dapat memaksakan kembali sanksi terhadap Iran.
Namun Trump mengumumkan tidak akan menandatangani surat pelepasan sanksi-sanksi atas Iran terkait nuklir. Gedung Putih bersikeras untuk mengambil keputusan itu kendati Trump mengakui dalam pidatonya bahwa Iran telah mematuhi kesepakatan, demikian siaran kantor berita Xinhua. (UU.A026)
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS jatuh lebih dari empat persen sebelum pengumuman Trump, tetapi mengurangi kerugian setelah pidato Trump.
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate, untuk pengiriman Juni kehilangan 1,67 dolar AS menjadi menetap di 69,06 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara patokan global, minyak mentah Brent, untuk pengiriman Juli berkurang 1,32 dolar AS menjadi ditutup pada 74,85 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sehari sebelumnya, harga minyak naik untuk hari keempat berturut-turut, mencapai tingkat yang tidak terlihat sejak akhir 2014 terdampak masalah terbaru perusahaan minyak Venezuela PDVSA dan kemungkinan bahwa AS dapat memaksakan kembali sanksi terhadap Iran.
Namun Trump mengumumkan tidak akan menandatangani surat pelepasan sanksi-sanksi atas Iran terkait nuklir. Gedung Putih bersikeras untuk mengambil keputusan itu kendati Trump mengakui dalam pidatonya bahwa Iran telah mematuhi kesepakatan, demikian siaran kantor berita Xinhua. (UU.A026)
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: