London (ANTARA News) - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman Arif Havas Oegroseno menyerahkan Surat Kepercayaan (Credentials) kepada Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier, hanya 18 hari setelah ia tiba di Jerman.

Selain menerima surat kepercayaan di Istana Bellevue, Berlin, Selasa, Presiden Steimeier juga mengundang Dubes Havas untuk bertemu empat mata membahas perkembangan kedua negara serta berbagai upaya dalam peningkatan kerja sama bilateral, demikian disampaikan Dubes Havas kepada Antara London, Selasa malam.

"Jerman dan Indonesia memiliki berbagai elemen kerja sama yang perlu dikembangkan secara komprehensif dimasa mendatang, termasuk pengembangan Industrie 4.0," ujar Presiden Steinmeier yang pernah mengunjungi Indonesia November 2014 lalu dalam kapasitasnya sebagai Menteri Luar Negeri.

Dalam pertemuan juga membahas hal-hal penting menyangkut kedua negara, yaitu kerjasama ekonomi dan peningkatan investasi, serta kerjasama vokasi, yang juga mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo.

Dalam kesempatan itu disampaikan juga mengenai rencana penyelenggaraan Konferensi Bisnis dan Industri Jerman untuk Kawasan Asia Pasifik di Jakarta pada bulan November 2018.

"Saya ingin mengembangkan hubungan Indonesia-Jerman mencerminkan fakta bahwa Jerman adalah negara paling kuat di Eropa dari segi ekonomi, dan Indonesia sebagai negara yang paling besar di Asia Tenggara, dan fakta bahwa keduanya adalah negara G-20," ujar Arif Havas Oegroseno memulai karirnya sebagai diplomat tahun 1986, anggota Asia Society of International Law, dan ahli hukum laut internasional.

Sebelum menjadi Dubes LBBP RI untuk Republik Federal Jerman, Oegroseno bertugas sebagai Deputi Kedaulatan di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman. Pada tahun 2010-2015 ia menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa.

Baca juga: Jerman tertarik investasi pabrik petrokimia di Bintuni