Tol Medan-Kaualanamu-Tebing Tinggi siap untuk mudik Lebaran 2018
8 Mei 2018 17:06 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) saat meresmikan dua jalan tol di Sumatera Utara yaitu tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan tol Medan-Binjai di Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang pada Jumat (13/10/2017). (ANTARA News/Desca Lidya)
Medan (ANTARA News) - Para pemudik Idul Fitri 2018 yang hendak ke Medan-Tebing Tinggi dan sebaliknya dipastikan bisa melalui ruas Seksi I A Tol Tanjung Morawa-Suzuya sepanjang 3,25 km dan Seksi I Suzuya-Perbarakan sepanjang 6,5 kilometer.
Informasi yang dihimpun Antara dari Asmen Kantib Lalin dan Pemeliharaan PT Jasamarga Kualanamu Tol David Christian di Medan, Selasa, mengungkapkan bahwa uji kelaikan tol Seksi I sepanjang 9,75 km itu diperkirakan dilakukan pada pertengahan Mei ini.
Setelah uji kelaikan tersebut dilakukan dan Kementerian Perhubungan mengeluarkan besaran tarif resmi tolnya, pengoperasian jalan tol Seksi I ini diperkirakan sudah dapat dioperasikan secara penuh pada akhir Mei, katanya.
Selama ini, yang sudah beroperasi penuh adalah Seksi 2, 3, 4, 5, dan 6 atau Seksi Perbarakan-Kualanamu sepanjang 7,05 km, Seksi Perbarakan-Lubuk Pakam sepanjang 4,4 km, .
Seksi Lubuk Pakam-Perbaungan sepanjang 12,8 km, Seksi Perbaungan-Teluk Mengkudu sepanjang 9,6 km, serta Seksi 6 Teluk Mengkudu-Sei Rampah.
Adapun Seksi 7 Sei Rampah-Tebing Tinggi sepanjang 6,1 km masih dalam tahap pembangunan, katanya.
Belajar dari pengalaman arus mudik dan balik Lebaran 2017 pada rentang H-8 hingga H+8, ruas tol Sei Rampah-Teluk Mengkudu-Lubuk Pakam-Bandara Kualanamu diminati banyak pemudik sehingga jumlah kendaraan yang melintas diperkirakan naik 20 persen, katanya.
"Pada H-8 sampai H+8 Lebaran 2017, tercatat ada 21.000-an unit kendaraan yang melintas padahal tol ini saat itu masih fungsional," kata David Christian.
Perkiraan bahwa akan adanya kenaikan 20 persen jumlah pengguna ruas tol ini selama arus mudik dan balik Lebaran 2018 itu didasarkan pada animo masyarakat terhadap tol ini yang terus tumbuh, katanya.
Animo masyarakat yang terus tumbuh itu dapat dilihat dari 9.200-an unit kendaraan yang melintas di tol sepanjang 42 kilometer yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2017 ini pada Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis setiap pekannya, katanya.
Jumlah kendaraan yang melintas di tol yang menjadi bagian dari Tol Trans Sumatera yang membentang sepanjang 2.700 km mulai dari Provinsi Aceh hingga Bakauheni, Lampung, ini meningkat menjadi 12.500-an pada akhir pekan biasa (Jumat, Sabtu, Minggu), katanya.
Menurut David, para pengendara yang melintasi jalan tol yang menyuguhkan pemandangan berupa kebun sawit dan karet, serta hamparan padi menguning ini tidak hanya mendapatkan kenyamanan dan keamanan namun juga kelancaran sehingga bisa menghemat waktu tempuh.
"Pengamanan di sepanjang ruas tol ini dilakukan selama 24 jam dan para pengguna tol juga mendapatkan layanan derek gratis hingga pintu keluar tol terdekat," katanya.
Upaya meningkatkan animo masyarakat untuk menggunakan jalan tol Kualanamu-Sei Rampah yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2017 ini terus dilakukan melalui sosialisasi lewat pemasangan spanduk di pintu gerbang tol, katanya.
Dilakukan pula upaya himbauan untuk menggunakan jalan tol lewat "announcer" dan kerja sama dengan pihak perbankan dan kontraktor untuk menginformasikan tentang keberadaan jalan tol rute Bandara Kualanamu-Lubuk Pakam-Teluk Mengkudu-Sei Rampah ini.
Dengan biaya tol Rp41 ribu, para pengguna tol ini mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran karena bisa menghemat waktu tempuh, katanya.
Baca juga: Tol Kualanamu-Tebing Tinggi dapat segera diresmikan
Informasi yang dihimpun Antara dari Asmen Kantib Lalin dan Pemeliharaan PT Jasamarga Kualanamu Tol David Christian di Medan, Selasa, mengungkapkan bahwa uji kelaikan tol Seksi I sepanjang 9,75 km itu diperkirakan dilakukan pada pertengahan Mei ini.
Setelah uji kelaikan tersebut dilakukan dan Kementerian Perhubungan mengeluarkan besaran tarif resmi tolnya, pengoperasian jalan tol Seksi I ini diperkirakan sudah dapat dioperasikan secara penuh pada akhir Mei, katanya.
Selama ini, yang sudah beroperasi penuh adalah Seksi 2, 3, 4, 5, dan 6 atau Seksi Perbarakan-Kualanamu sepanjang 7,05 km, Seksi Perbarakan-Lubuk Pakam sepanjang 4,4 km, .
Seksi Lubuk Pakam-Perbaungan sepanjang 12,8 km, Seksi Perbaungan-Teluk Mengkudu sepanjang 9,6 km, serta Seksi 6 Teluk Mengkudu-Sei Rampah.
Adapun Seksi 7 Sei Rampah-Tebing Tinggi sepanjang 6,1 km masih dalam tahap pembangunan, katanya.
Belajar dari pengalaman arus mudik dan balik Lebaran 2017 pada rentang H-8 hingga H+8, ruas tol Sei Rampah-Teluk Mengkudu-Lubuk Pakam-Bandara Kualanamu diminati banyak pemudik sehingga jumlah kendaraan yang melintas diperkirakan naik 20 persen, katanya.
"Pada H-8 sampai H+8 Lebaran 2017, tercatat ada 21.000-an unit kendaraan yang melintas padahal tol ini saat itu masih fungsional," kata David Christian.
Perkiraan bahwa akan adanya kenaikan 20 persen jumlah pengguna ruas tol ini selama arus mudik dan balik Lebaran 2018 itu didasarkan pada animo masyarakat terhadap tol ini yang terus tumbuh, katanya.
Animo masyarakat yang terus tumbuh itu dapat dilihat dari 9.200-an unit kendaraan yang melintas di tol sepanjang 42 kilometer yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2017 ini pada Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis setiap pekannya, katanya.
Jumlah kendaraan yang melintas di tol yang menjadi bagian dari Tol Trans Sumatera yang membentang sepanjang 2.700 km mulai dari Provinsi Aceh hingga Bakauheni, Lampung, ini meningkat menjadi 12.500-an pada akhir pekan biasa (Jumat, Sabtu, Minggu), katanya.
Menurut David, para pengendara yang melintasi jalan tol yang menyuguhkan pemandangan berupa kebun sawit dan karet, serta hamparan padi menguning ini tidak hanya mendapatkan kenyamanan dan keamanan namun juga kelancaran sehingga bisa menghemat waktu tempuh.
"Pengamanan di sepanjang ruas tol ini dilakukan selama 24 jam dan para pengguna tol juga mendapatkan layanan derek gratis hingga pintu keluar tol terdekat," katanya.
Upaya meningkatkan animo masyarakat untuk menggunakan jalan tol Kualanamu-Sei Rampah yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2017 ini terus dilakukan melalui sosialisasi lewat pemasangan spanduk di pintu gerbang tol, katanya.
Dilakukan pula upaya himbauan untuk menggunakan jalan tol lewat "announcer" dan kerja sama dengan pihak perbankan dan kontraktor untuk menginformasikan tentang keberadaan jalan tol rute Bandara Kualanamu-Lubuk Pakam-Teluk Mengkudu-Sei Rampah ini.
Dengan biaya tol Rp41 ribu, para pengguna tol ini mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran karena bisa menghemat waktu tempuh, katanya.
Baca juga: Tol Kualanamu-Tebing Tinggi dapat segera diresmikan
Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: