Singaraja (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengingatkan agar seluruh peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) jangan sampai mengosongkan jawaban.

"Kami tegaskan tahun ini sangat beda dengan tahun lalu. Jangan ada soal yang tidak dijawab karena takut salah dan dapat nilai minus satu," kata Nasir di Singaraja, Bali, Selasa.

Dia menjelaskan, sebelumnya sistem penilaian yang digunakan apabila jawaban benar dapat nilai empat, kalau jawaban salah mendapat minus satu dan kalau tidak menjawab dapat nol.

"Ini tidak adil, kalau minus satu itu merugikan anak-anak kita. Saya minta diubah sistem penilaiannya," kata Nasir usai meninjau pelaksanaan SBMPTN di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha).

Panitia melakukan simulasi sehingga keluar Teori Response Butir. Jawaban yang benar diberi nilai satu jika jawaban salah mendapat nol dan jika tidak menjawab juga mendapat nol.

Baca juga: Menristekdikti: sistem penilaian SBMPTN baru justru menguntungkan

"Jangan ada soal yang tidak dijawab karena takut minus satu karena teori probabilitasnya 50 persen bisa benar atau salah," tambah dia.

Metode penilaian oleh panitia pusat dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama, seluruh jawaban peserta SBMPTN 2018 akan diproses dengan memberi skor satu pada setiap jawaban yang benar dan nol untuk setiap jawaban yang salah atau tidak dijawab.

Tahap dua dengan menggunakan Teori Response Butir, maka setiap soal akan dianalisis karakteristiknya, di antaranya tingkat kesulitan relatifnya terhadap soal yang lain, dengan mendasarkan pada pola respons jawaban seluruh peserta tes 2018.

Tahap ketiga adalah karakteristik soal yang diperoleh pada tahap dua, kemudian digunakan untuk menghitung skor setiap peserta. Soal-soal sulit akan mendapatkan bobot lebih tinggi dibandingkan dengan soal yang lebih mudah.

Sebanyak 861.000 peserta mengikuti seleksi SBMPTN serentak di 85 Perguruan Tinggi Negeri terdiri dari Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) sebanyak 26.181 peserta dan 833.820 peserta Ujian Tertulis Berbasis Cetak (UTBC).

Baca juga: Menristekdikti tak toleransi kecurangan dalam SBMPTN

Baca juga: Menristekdikti ingatkan kampus antisipasi joki SBMPTN