Jayapura luncurkan Festival Danau Sentani di Bali
8 Mei 2018 08:34 WIB
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw (kedua kanan) dan Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Papua Syahrir Hasan (kedua kiri) memukul alat musik Tifa didampingi Ketua Tim Perumus dan Percepatan Pelaksanaan Festival Danau Sentani XI Septinus Rumaseb (kiri) dan Sekretaris Dinas Pariwisata Bali Nyoman Wardawan saat peluncuran Festival Danau Sentani XI di kawasan Kuta, Bali, Senin (7/5/2018). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Kuta (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua, meluncurkan kegiatan Festival Danau Sentani (FDS) XI tahun 2018 di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Namun seluruh rangkaian kegiatan akan dilaksanakan di kawasan Pantai Khalkote, Kabupaten Jayapura, 19-23 Juni mendatang.
"Kami sengaja meluncurkan kegiatan FDS di Bali agar dapat lebih mempromosikan kegiatan kami ini kepada masyarakat terutama wisatawan mancanegara," ujar Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, Senin malam.
Bupati Mathius mengatakan, FDS menjadi upaya penting yang dilakukan Pemkab Jayapura untuk mempromosikan sekaligus mengukuhkan Kabupaten Jayapura sebagai wisata alternatif yang layak diperhitungkan serta menjadi bagian dari Pesona Indonesia di Provinsi Papua.
"Pelaksanaan tahun ini akan menyuguhkan sejumlah kegiatan seperti Festival Sagu, Ritual Adat, Festival Budaya, Pagelaran Musik Danau, Expo Kuliner dan Pameran UMKM," ujarnya.
Bupati Mathius menjelaskan, keseluruhan rangkaian acara FDS tahun 2018 akan dipusatkan di kawasan Pantai Khalkote, Kabupaten Jayapura pada tanggal 19-23 Juni mendatang.
"Festival tahun ini mengangkat tema besar Khenambai Umbai. Satu Hati, Satu Jiwa. Untuk Indonesia ini juga merupakan jendela keragaman budaya serta keindahan alam Kabupaten Jayapura," katanya.
Sedangkan acara puncak FDS pada tanggal 23 Juni 2018 mendatang, rencananya akan melibatkan pelajar dari berbagai penjuru Kabupaten Jayapura yang telah berlatih selama satu bulan penuh untuk mempersembahkan Tari Kolosal Khenambai Umbai.
"Saat acara puncak juga akan menampilkan kombinasi video mapping yang baru pertama kalinya ditampilkan di Tanah Papua," ujar Bupati Mathius.
Bupati Mathius menambahkan, festival tersebut juga sekaligus menjadi festival temu rakyat yang ditunggu-tunggu, untuk menampilkan beragam keunikan Kabupaten Jayapura melalui rangkaian musik, tari, adat istiadat, budaya kuliner dan tur wisata dalam satu gelaran bergengsi.
"Para wisatawan yang hadir akan berkesempatan melihat beragam destinasi wisata dan keunikan kehidupan masyarakat Jayapura melalui paket-paket wisata yang dirancang agar menjadi etalase keindahan serta keunikan Jayapura," katanya.
Bupati Mathius mengatakan, penyelenggaraan FDS diharapkan juga menjadi wujud pemeliharaan kesatuan, persatuan, harmoni dan menyatukan perbedaan di tanah Papua yang terdiri atas ratusan suku, namun tetap satu dibawah payung Bangsa Indonesia.
"Kami juga berharap dengan diadakannya promosi wisata Danau Sentani di Pulau Bali khususnya di Kabupaten Badung ini dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Kabupaten Jayapura," ujarnya.
"Kami sengaja meluncurkan kegiatan FDS di Bali agar dapat lebih mempromosikan kegiatan kami ini kepada masyarakat terutama wisatawan mancanegara," ujar Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, Senin malam.
Bupati Mathius mengatakan, FDS menjadi upaya penting yang dilakukan Pemkab Jayapura untuk mempromosikan sekaligus mengukuhkan Kabupaten Jayapura sebagai wisata alternatif yang layak diperhitungkan serta menjadi bagian dari Pesona Indonesia di Provinsi Papua.
"Pelaksanaan tahun ini akan menyuguhkan sejumlah kegiatan seperti Festival Sagu, Ritual Adat, Festival Budaya, Pagelaran Musik Danau, Expo Kuliner dan Pameran UMKM," ujarnya.
Bupati Mathius menjelaskan, keseluruhan rangkaian acara FDS tahun 2018 akan dipusatkan di kawasan Pantai Khalkote, Kabupaten Jayapura pada tanggal 19-23 Juni mendatang.
"Festival tahun ini mengangkat tema besar Khenambai Umbai. Satu Hati, Satu Jiwa. Untuk Indonesia ini juga merupakan jendela keragaman budaya serta keindahan alam Kabupaten Jayapura," katanya.
Sedangkan acara puncak FDS pada tanggal 23 Juni 2018 mendatang, rencananya akan melibatkan pelajar dari berbagai penjuru Kabupaten Jayapura yang telah berlatih selama satu bulan penuh untuk mempersembahkan Tari Kolosal Khenambai Umbai.
"Saat acara puncak juga akan menampilkan kombinasi video mapping yang baru pertama kalinya ditampilkan di Tanah Papua," ujar Bupati Mathius.
Bupati Mathius menambahkan, festival tersebut juga sekaligus menjadi festival temu rakyat yang ditunggu-tunggu, untuk menampilkan beragam keunikan Kabupaten Jayapura melalui rangkaian musik, tari, adat istiadat, budaya kuliner dan tur wisata dalam satu gelaran bergengsi.
"Para wisatawan yang hadir akan berkesempatan melihat beragam destinasi wisata dan keunikan kehidupan masyarakat Jayapura melalui paket-paket wisata yang dirancang agar menjadi etalase keindahan serta keunikan Jayapura," katanya.
Bupati Mathius mengatakan, penyelenggaraan FDS diharapkan juga menjadi wujud pemeliharaan kesatuan, persatuan, harmoni dan menyatukan perbedaan di tanah Papua yang terdiri atas ratusan suku, namun tetap satu dibawah payung Bangsa Indonesia.
"Kami juga berharap dengan diadakannya promosi wisata Danau Sentani di Pulau Bali khususnya di Kabupaten Badung ini dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Kabupaten Jayapura," ujarnya.
Pewarta: N Fikri Yusuf dan Gembong Ismadi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: