Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih belum stabil sebagai imbas dari tekanan global.

"Kurs memang sebenarnya masih belum stabil atau masih bergerak," kata Darmin di Jakarta, Senin malam.

Darmin mengatakan kondisi pelemahan mata uang ini tidak hanya dialami rupiah, namun juga mata uang negara berkembang lainnya.

"Itu sama-sama juga dengan negara lain, tetap tidak sendirian. Jangan melihat sebagai sesuatu yang aneh dan mengkhawatirkan," ujarnya.

Untuk itu, ia menyakini bahwa depresiasi rupiah yang sudah mendekati kisaran Rp14.000 per dolar AS akan berlangsung sementara.

"Memang hari ini dia menembus angka itu, tapi semestinya tidak berarti akan bertahan," kata Darmin.

Darmin juga mengharapkan adanya respon dari bank sentral terkait pergerakan rupiah dalam Rapat Dewan Gubernur bulanan yang dijadwalkan berlangsung pada pertengahan Mei 2018.

"BI saya kira juga akan melakukan langkah-langkah, walaupun BI itu akan menunggu rapat RDG bulanan," ujarnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak melemah sebesar 40 poin menjadi Rp13.973 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.933 per dolar AS.