Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2018 terpengaruh oleh komponen makanan dan minuman yang tumbuh melambat.
"Komponen makanan dan minuman meski positif hanya 5,12 persen, masih tumbuh tapi agak melambat dari 5,24 persen pada triwulan satu 2017," kata Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Suhariyanto mengatakan konsumsi rumah tangga pada periode ini juga terpengaruh oleh komponen transportasi dan komunikasi yang hanya tumbuh 4,92 persen dibandingkan periode sama 2017 sebesar 5,3 persen.
Kondisi ini, tambah dia, yang menyebabkan konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,95 persen pada triwulan I-2018 atau sedikit lebih baik dari triwulan I-2017 sebesar 4,94 persen.
"Peranan makanan minuman dan transportasi besar sekali dari total konsumsi rumah tangga, karena share-nya hampir 40 persen," ujar Suhariyanto.
Selain itu, menurut dia, alasan lain konsumsi rumah tangga tidak tumbuh optimal adalah karena persentase pendapatan yang dikonsumsi pada triwulan I-2018 lebih rendah dari triwulan I-2017.
"Uangnya ada yang ditabung dan diinvestasikan," kata Suhariyanto.
Ia meyakini tidak ada persoalan daya beli karena laju inflasi sejak awal tahun relatif rendah serta terdapat perubahan pola belanja dari ritel ke relaksasi (leisure).
"Jadi ada shifting pola belanja dari makanan ke non-makanan atau pergeseran dari non leisure ke leisure," ujarnya.
Sebelumnya, BPS mencatat konsumsi rumah tangga tumbuh 4,95 persen pada triwulan I-2018 yang didukung oleh sejumlah peningkatan fenomena belanja masyarakat.
Fenomena tersebut antara lain rata-rata tingkat penghunian kamar hotel dalam periode ini yang tumbuh 4,62 persen atau lebih tinggi dari triwulan I-2017 yang tumbuh 2,31 persen.
Selain itu, penjualan eceran untuk sandang ikut tumbuh 8,83 persen, setelah pada triwulan I-2017 terkontraksi 5,68 persen.
Bantuan sosial tunai dari pemerintah tumbuh 87,61 persen pada triwulan I-2018, atau lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2017 yang hanya tumbuh 2,86 persen.
Terakhir, adanya nilai transaksi kartu debit dan kredit yang tumbuh 11,7 persen, atau menguat dibandingkan triwulan I-2017 yang hanya tumbuh 9,25 persen.
Suhariyanto mengharapkan konsumsi rumah tangga pada triwulan berikutnya dapat tumbuh lebih optimal karena terdapat momen Lebaran, pilkada maupun penyelenggaraan Asian Games.
BPS: konsumsi rumah tangga terpengaruh makanan minuman
7 Mei 2018 14:50 WIB
Ilustrasi - BPS (ANTARA FOTO)
Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: