Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah sebesar 11 poin menjadi Rp13.944 dibanding posisi sebelumnya Rp13.933 per dolar AS.

"Dolar AS masih bertahan di area positif, sejumlah data ekonomi Amerika Serikat yang relatif masih tumbuh menjadi faktor penopang," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan data "Non-Farm Payrolls" (NFP) Amerika Serikat selama April naik 164 ribu, meski lebih rendah dari eskpektasi di angka 192.000.

Sementara itu, tingkat pengangguran AS April turun menjadi 3,9 persen lebih rendah dari tingkat pengangguran bulan sebelumnya.

"Dolar AS dipandang masih memiliki potensi menguat ke depannya," katanya.

Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan pergerakan dolar AS relatif stabil seiring melemahnya pertumbuhan upah per jam di Amerika Serikat di bulan April menjadi 2,6 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,7 persen.

"Pelemahan terhadap pertumbuhan upah itu meredakan tekanan di pasar obligasi AS," katanya.

Di tengah situasi itu, menurut dia, tekanan terhadap nilai tukar rupiah diperkirakan mereda seiring stabilnya dolar AS dan turunya yield obligasi.