Tim Nasional Putri U-16 gagal lolos grup AFF
6 Mei 2018 18:31 WIB
Pesepak bola Timnas Indonesia U-16 Wanita Jasmine Sefia Waynie Cahyono (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Laos U-16 Wanita Vilayphone Phengsana (kanan) saat pertandingan AFF U-16 Girls Championship 2018 di arena atletik, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (6/5/2018). Timnas Indonesia U-16 Wanita kalah atas Timnas Laos U-16 Wanita dengan skor 0-2. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Palembang (ANTARA News) - Tim Nasional Sepak Bola Putri U-16 terhenti di penyisihan grup Piala AFF 2018 setelah pada pertandingan terakhir dikalahkan Laos dengan skor 0-2 di Stadion Atletik Jakabaring, Palembang, Minggu sore.
Pada laga penentuan ini, mereka gagal memperbaiki hasil di dua pertandingan sebelumnya yakni kalah dengan Thailand 1-4 dan menang melawan Kamboja 2-0. Berdasarkan hasil ini, dua tim yang memastikan lolos grup B yakni Thailand dan Laos.
Pada jam pertandingan yang sama, Thailand mengalahkan Kamboja dengan skor 4-0 di Stadion Bumi Palembang. Empat gol diciptakan Yadaporn Meelun menit 25, Janista Jinantuya menit 41, Janista Jinantuya menit 55 dan Janista Jonantuya menit 76.
Sementara pada pertandingan antara Indonesia melawan Laos, dua gol Laos diciptakan Pe Pe menit ke-4 dan Inthida Khounsy menit ke-53.
Indonesia sebenarnya tampil menyakinkan di pertandingan itu dengan langsung melancarkan serangan ke jantung pertahanan Laos sesaat setelah wasit meniupkan pluit tanda dimulainya pertandingan.
Serangan pertama kandas, kemudian dilanjutkan dengan skema serangan yang kedua. Rupanya, tim Laos mencari celah menerapkan skema serangan balik.
Benar saja, gelandang serang Laos Pe pe lepas dari pengawalan. Dengan menyisir dari sektor saya, pesepak bola ini melepaskan tendangan terukur ke arah sisi kiri penjaga gawang. Gol pembuka pun berhasil tercipta setelah penjaga gawang Indonesia Sofingatun tak mampu menangkap bola. Skor berubah 1-0 untuk Laos.
Tertinggal dua gol membuat Indonesia bermain lebih agresif untuk mencari peluang gol. Hanya saja, upaya ini kurang membuahkan hasil karena pemain belakang Laos telah membaca arah pergerakan striker Timnas.
Jika dibandingkan Laos, Indonesia relatif kesulitan mencapai area kotak penalti. Sementara sebaliknya, Laos memiliki sejumlah pemain yang piawai memberikan umpan silang ke kotak penalti.
Pelatih Indonesia, Rudolf Nere, terpaksa menarik dua pemain, yakni Agnes dan Reva, untuk mengubah irama permainan dengan memasukkan Anisa dan Sheva Imut, tapi tetap tak juga menerobos kokohnya benteng pertahanan lawan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, permainan Timnas justru menurun. Laos bahkan mampu menguasai arena pertahanan Indonesia.
Kondisi ini semakin membuat Indonesia tertekan atas serangan bergelombang Laos.
Seakan tinggal menunggu waktu, pada menit ke-53, kembali gawang Indonesia bergetar oleh sepakan keras stiker Inthida Khounsy. Penjaga gawang Sofingatun sempat menangkap bola namun derasnya bola tak mampu dibendungnya.
Kurangnya performa pemain Timnas sepanjang babak kedua membuat hasil pertandingan berakhir dengan skor 2-0 untuk Laos.
Sementara itu, Nere mengatakan, gol cepat Laos pada menit ke-4 membuat mental pemain jatuh. "Selain itu, banyak pemain yang sakit. Ada dua sampai tiga pemain diimpus. Jadi pertandingan ini sangat berat buat kami," kata dia.
Tim Nasional Putri U-16 dihadapkan sejumlah masalah sebelum bertanding di ajang Piala AFF sehingga tidak bisa tampil maksimal, di antaranya satu pekan menjelang pertandingan terdapat 12 pemain yang dicoret dari 12 orang yang disiapkan karena aturan pembatasan usia dari regulasi FIFA.
Lantaran itu, Indonesia terpaksa merekrut penjaga gawang hanya berdasarkan melihat rekaman video, selain itu banyak pemain yang juga sedang ujian sekolah.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Nere juga meragukan pemain Laos, Pe pe, yang dia nilai sebagai anak laki-laki.
Tapi hal ini dibantah pelatih Laos, Phonethip Sengmany, yang mengatakan, Pe pe itu anak perempuan berusia 16 tahun yang rajin berlatih sehingga berperforma jauh lebih baik dari teman-temannya. "Itu yang membuatnya berbeda," kata dia.
Atas kegagalan ini, Indonesia kembali mengulang hasil 2017 yang juga tidak lolos penyisihan grup.
Susunan Pemain :
Indonesia : Sofingatun (pg), Gwen (Rachmayanti Indah M/66), Shalika Aurelia Ramadhanti, Helsya Maeisyaroh, Firanda, Jasmine Sefia Waynie Cahyono, Safira Ika Putri Kartini (c), Agnes (Anisa Febiana/37), Azra Zifa Kayla (Portia Louise Fischer/70), Reva Octaviani (Sheva Imut Furyzcha/29). Pelatih: Rudolf Nere
Thailand: Phatthalavady Sophothirath (pg), Katen Vongasavanh, Vilayphone Phengsana, Inthida Khounsy, Pe pe, Pimpha Thongsavang, Sengdeuan Phongphailath (Panatha Phothisame/68), Chaikham (Souphaphone Xaysoula/72), Phonesavanh, Saysamone Inthaphone (c), Ladee Chanthavongsa. Pelatih: Phonethip Sengmany.
Pada laga penentuan ini, mereka gagal memperbaiki hasil di dua pertandingan sebelumnya yakni kalah dengan Thailand 1-4 dan menang melawan Kamboja 2-0. Berdasarkan hasil ini, dua tim yang memastikan lolos grup B yakni Thailand dan Laos.
Pada jam pertandingan yang sama, Thailand mengalahkan Kamboja dengan skor 4-0 di Stadion Bumi Palembang. Empat gol diciptakan Yadaporn Meelun menit 25, Janista Jinantuya menit 41, Janista Jinantuya menit 55 dan Janista Jonantuya menit 76.
Sementara pada pertandingan antara Indonesia melawan Laos, dua gol Laos diciptakan Pe Pe menit ke-4 dan Inthida Khounsy menit ke-53.
Indonesia sebenarnya tampil menyakinkan di pertandingan itu dengan langsung melancarkan serangan ke jantung pertahanan Laos sesaat setelah wasit meniupkan pluit tanda dimulainya pertandingan.
Serangan pertama kandas, kemudian dilanjutkan dengan skema serangan yang kedua. Rupanya, tim Laos mencari celah menerapkan skema serangan balik.
Benar saja, gelandang serang Laos Pe pe lepas dari pengawalan. Dengan menyisir dari sektor saya, pesepak bola ini melepaskan tendangan terukur ke arah sisi kiri penjaga gawang. Gol pembuka pun berhasil tercipta setelah penjaga gawang Indonesia Sofingatun tak mampu menangkap bola. Skor berubah 1-0 untuk Laos.
Tertinggal dua gol membuat Indonesia bermain lebih agresif untuk mencari peluang gol. Hanya saja, upaya ini kurang membuahkan hasil karena pemain belakang Laos telah membaca arah pergerakan striker Timnas.
Jika dibandingkan Laos, Indonesia relatif kesulitan mencapai area kotak penalti. Sementara sebaliknya, Laos memiliki sejumlah pemain yang piawai memberikan umpan silang ke kotak penalti.
Pelatih Indonesia, Rudolf Nere, terpaksa menarik dua pemain, yakni Agnes dan Reva, untuk mengubah irama permainan dengan memasukkan Anisa dan Sheva Imut, tapi tetap tak juga menerobos kokohnya benteng pertahanan lawan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, permainan Timnas justru menurun. Laos bahkan mampu menguasai arena pertahanan Indonesia.
Kondisi ini semakin membuat Indonesia tertekan atas serangan bergelombang Laos.
Seakan tinggal menunggu waktu, pada menit ke-53, kembali gawang Indonesia bergetar oleh sepakan keras stiker Inthida Khounsy. Penjaga gawang Sofingatun sempat menangkap bola namun derasnya bola tak mampu dibendungnya.
Kurangnya performa pemain Timnas sepanjang babak kedua membuat hasil pertandingan berakhir dengan skor 2-0 untuk Laos.
Sementara itu, Nere mengatakan, gol cepat Laos pada menit ke-4 membuat mental pemain jatuh. "Selain itu, banyak pemain yang sakit. Ada dua sampai tiga pemain diimpus. Jadi pertandingan ini sangat berat buat kami," kata dia.
Tim Nasional Putri U-16 dihadapkan sejumlah masalah sebelum bertanding di ajang Piala AFF sehingga tidak bisa tampil maksimal, di antaranya satu pekan menjelang pertandingan terdapat 12 pemain yang dicoret dari 12 orang yang disiapkan karena aturan pembatasan usia dari regulasi FIFA.
Lantaran itu, Indonesia terpaksa merekrut penjaga gawang hanya berdasarkan melihat rekaman video, selain itu banyak pemain yang juga sedang ujian sekolah.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Nere juga meragukan pemain Laos, Pe pe, yang dia nilai sebagai anak laki-laki.
Tapi hal ini dibantah pelatih Laos, Phonethip Sengmany, yang mengatakan, Pe pe itu anak perempuan berusia 16 tahun yang rajin berlatih sehingga berperforma jauh lebih baik dari teman-temannya. "Itu yang membuatnya berbeda," kata dia.
Atas kegagalan ini, Indonesia kembali mengulang hasil 2017 yang juga tidak lolos penyisihan grup.
Susunan Pemain :
Indonesia : Sofingatun (pg), Gwen (Rachmayanti Indah M/66), Shalika Aurelia Ramadhanti, Helsya Maeisyaroh, Firanda, Jasmine Sefia Waynie Cahyono, Safira Ika Putri Kartini (c), Agnes (Anisa Febiana/37), Azra Zifa Kayla (Portia Louise Fischer/70), Reva Octaviani (Sheva Imut Furyzcha/29). Pelatih: Rudolf Nere
Thailand: Phatthalavady Sophothirath (pg), Katen Vongasavanh, Vilayphone Phengsana, Inthida Khounsy, Pe pe, Pimpha Thongsavang, Sengdeuan Phongphailath (Panatha Phothisame/68), Chaikham (Souphaphone Xaysoula/72), Phonesavanh, Saysamone Inthaphone (c), Ladee Chanthavongsa. Pelatih: Phonethip Sengmany.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: