Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan Pemuda Muhammadiyah harus menciptakan pemimpin sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya untuk bangsa Indonesia.
"Karena Indonesia saat ini inflasi kepemimpinan," kata Muhaimin saat memberikan pernyataan pada Tasyakuran Milad 86 Tahun Pemuda Muhammadiyah di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu.
Muhaimin mengatakan bangsa Indonesia memerlukan pemimpin yang bisa memahami rakyatnya. Menurut dia, yang bisa merasakan penderitaan, keringat dan nafas rakyat adalah organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
"Mengapa kita harus bermusuhan hanya karena perbedaan. Kita harus mengonsolidasikan kekuatan kita untuk membangun bangsa," tuturnya.
Sejumlah tokoh politik nasional menghadiri Tasyakuran Milad 86 Tahun Pemuda Muhammadiyah yang diadakan di Pusat Dakwah Muhammadiyah.
Duduk bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak di tempat kehormatan, terlihat Ketua MPR yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Arteria Dahlan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan.
Tasyakuran Milad 86 Tahun Pemuda Muhammadiyah diadakan sederhana. Seluruh kader Pemuda Muhammadiyah dan tamu duduk lesehan di Auditorium KH Ahmad Dahlan.
Sejumlah pedagang keliling terlihat diundang ke dalam auditorium untuk menyediakan makanan kepada hadirin seperti bakso dan kopi keliling.
Selain kader Pemuda Muhammadiyah, Tasyakuran Milad 86 Tahun Pemuda Muhammadiyah juga dihadiri komunitas skuter yang ada di Jakarta.
Tasyakuran tersebut juga akan melepas Ekspedisi Kebangsaan Menggembirakan Keberagaman yang akan diikuti pemotor kader Pemuda Muhammadiyah dan komunitas vespa dari Sabang sampai Merauke. (T.D018)
Muhaimin: Pemuda Muhammadiyah harus bisa ciptakan pemimpin
5 Mei 2018 19:22 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: