Jelang Ramadhan, harga daging sapi di Batanghari Rp150.000 per kilogram
4 Mei 2018 17:58 WIB
Dokumentasi Seorang pedagang memotong daging sapi yang dijual di Pasar Raya I, Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (24/6/2017). Menjelang Idulfitri 1438 H, penjualan daging sapi di pasar setempat mengalami kenaikan harga dari Rp100 ribu per kg menjadi Rp130 ribu per kg. (ANTARA /Aloysius Jarot Nugroho)
Jambi (ANTARA News) - Harga daging sapi di Pasar Tradisional Kramat Tinggi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi mengalami kenaikan drastis dari Rp130 menjadi Rp150 ribu per kilogram karena stok terbatas dan permintaan tinggi.
"Daging sapi itu dari Rp130 menjadi Rp150 ribu per kilogram, sedangkan daging ayam juga naik dari Rp32 ribu menjadi Rp36 ribu per kilogram," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperindag Kabupaten Batanghari, Suparno di Muarabulian, Jum`at.
Menurutnya, kenaikan harga daging tersebut dipicu permintaan masyarakat yang cukup tinggi. Selain itu stok yang terbatas juga menjadi penyebab meningkatnya harga daging di daerah itu.
Suparno mengatakan, jelang bulan ramadan masyarakat banyak yang membuat acara seperti pernikahan dan acara-acara hajatan menyambut bulan ramadan, sehingga permintaan ditingkat masyarakat pun mengalami peningkatan.
"Sudah sepekan terakhir harga daging dan sembako di pasar harian Kabupaten Batanghari mengalami kenaikan," kata Suparno.
Untuk mengatasi kenaikan harga sembako tersebut, pemerintah daerah kata Suparno akan menggelar rapat bersama Satuan Tugas (Satgas) pangan.
Suparno mengatakan harga daging di daerah itu diprediksi akan terus mengalami kenaikan hingga ramadan. Namun selama ramadan di prediksi akan stabil dan kembali mengalami kenaikan harga jelang hari raya Idul Fitri.
Sementara meskipun harga daging sapi dan ayam mengalami kenaikan yang cukup drastis, namun masih tetap diminati masyarakat daerah itu atau tidak mengurangi daya beli masyarakat.
"Meskipun harga terbilang mulai merangkak naik, namun untuk daging tetap menjadi buruan masyarakat. Itu terbukti baru menjelang siang kios daging sudah pada tutup karena daging sudah habis terjual," kata salah seorang pedagang di Pasar Kramat Tinggi, Muarabulian, Fauzan.
"Daging sapi itu dari Rp130 menjadi Rp150 ribu per kilogram, sedangkan daging ayam juga naik dari Rp32 ribu menjadi Rp36 ribu per kilogram," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperindag Kabupaten Batanghari, Suparno di Muarabulian, Jum`at.
Menurutnya, kenaikan harga daging tersebut dipicu permintaan masyarakat yang cukup tinggi. Selain itu stok yang terbatas juga menjadi penyebab meningkatnya harga daging di daerah itu.
Suparno mengatakan, jelang bulan ramadan masyarakat banyak yang membuat acara seperti pernikahan dan acara-acara hajatan menyambut bulan ramadan, sehingga permintaan ditingkat masyarakat pun mengalami peningkatan.
"Sudah sepekan terakhir harga daging dan sembako di pasar harian Kabupaten Batanghari mengalami kenaikan," kata Suparno.
Untuk mengatasi kenaikan harga sembako tersebut, pemerintah daerah kata Suparno akan menggelar rapat bersama Satuan Tugas (Satgas) pangan.
Suparno mengatakan harga daging di daerah itu diprediksi akan terus mengalami kenaikan hingga ramadan. Namun selama ramadan di prediksi akan stabil dan kembali mengalami kenaikan harga jelang hari raya Idul Fitri.
Sementara meskipun harga daging sapi dan ayam mengalami kenaikan yang cukup drastis, namun masih tetap diminati masyarakat daerah itu atau tidak mengurangi daya beli masyarakat.
"Meskipun harga terbilang mulai merangkak naik, namun untuk daging tetap menjadi buruan masyarakat. Itu terbukti baru menjelang siang kios daging sudah pada tutup karena daging sudah habis terjual," kata salah seorang pedagang di Pasar Kramat Tinggi, Muarabulian, Fauzan.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: