Rupiah Kamis petang menguat tipis ke Rp13.931
3 Mei 2018 17:55 WIB
Petugas menunjukkan uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung di Jakarta, Selasa (24/4/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (24/4/2018), melemah hingga menyentuh level Rp13.900 per dolar AS. (ANTARA /Hafidz Mubarak A)
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis petang, bergerak menguat tipis sebesar tujuh poin menjadi Rp13.931 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.938 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa nilai tukar rupiah sempat tertekan hingga mendekati level Rp14.000 per dolar AS, namun di sesi perdagangan sore ini rupiah cenderung terapresiasi meski terbatas. Di pasar valas global, pergerakan dolar AS juga cenderung terbatas.
"Pelaku pasar memanfaatkan momentum tetapnya suku bunga The Fed sehingga laju dolar AS tertahannya," katanya.
Dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 1-2 Mei kemarin, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya tetap sebesar 1,5-1,75 persen.
Ia mengharapkan bahwa pandangan Bank Indonesia terkait kenaikan permintaan barang menjelang dan saat bulan puasa pada pertengahan Mei ini, tidak akan memicu inflasi dapat menjaga stabilitas nilai tukar domestik.
"Meski laju rupiah menguat di akhir sesi, namun kenaikan masih perlu kembali diuji ketahanannya mengingat belum maraknya sentimen positif yang beredar," katanya.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan bahwa tetapnya tingkat suku bunga The Fed dan rendahnya inflasi di Indonesia membuat pergerakan nilai tukar rupiah stabil. Di tengah kondisi itu, Bank Indonesia juga diperkirakan mengikuti jejak The Fed untuk tidak menaikan tingkat suku bunga pada Mei tahun ini.
"Dolar AS bergerak stabil terhadap sejumlah mata uang dunia seiring tidak dinaikannya tingkat suku bunga The Fed," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis (3/5) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.965 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.936 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah lagi dekati 14.000 per dolar AS
Baca juga: BI: cadangan devisa mencukupi untuk tahan gejolak rupiah
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa nilai tukar rupiah sempat tertekan hingga mendekati level Rp14.000 per dolar AS, namun di sesi perdagangan sore ini rupiah cenderung terapresiasi meski terbatas. Di pasar valas global, pergerakan dolar AS juga cenderung terbatas.
"Pelaku pasar memanfaatkan momentum tetapnya suku bunga The Fed sehingga laju dolar AS tertahannya," katanya.
Dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 1-2 Mei kemarin, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya tetap sebesar 1,5-1,75 persen.
Ia mengharapkan bahwa pandangan Bank Indonesia terkait kenaikan permintaan barang menjelang dan saat bulan puasa pada pertengahan Mei ini, tidak akan memicu inflasi dapat menjaga stabilitas nilai tukar domestik.
"Meski laju rupiah menguat di akhir sesi, namun kenaikan masih perlu kembali diuji ketahanannya mengingat belum maraknya sentimen positif yang beredar," katanya.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan bahwa tetapnya tingkat suku bunga The Fed dan rendahnya inflasi di Indonesia membuat pergerakan nilai tukar rupiah stabil. Di tengah kondisi itu, Bank Indonesia juga diperkirakan mengikuti jejak The Fed untuk tidak menaikan tingkat suku bunga pada Mei tahun ini.
"Dolar AS bergerak stabil terhadap sejumlah mata uang dunia seiring tidak dinaikannya tingkat suku bunga The Fed," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis (3/5) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.965 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.936 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah lagi dekati 14.000 per dolar AS
Baca juga: BI: cadangan devisa mencukupi untuk tahan gejolak rupiah
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: