Jakarta (ANTARA News) - Wakik Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno meminta musibah pembagian sembako oleh Forum Untukmu Indonesia di Lapangan Monumen Nasional (Monas) pada hari Sabtu (28/4) yang menewaskan dua orang anak, jangan dipolitisasi.

"Ini keprihatinan tinggi kita kepada keluarga ananda Mahesa dan ananda Rizki. Mari kita tidak mempolitisasi musibah ini," kata Sandiaga Salahudin di Jakarta Utara, Kamis.

Pihaknya sedang berupaya keras untuk memfasilitasi keluarga untuk bertemu dengan pihak penyelenggara. Untuk mewujudkan hal itu, ia memerintahkan Walikota Jakarta Utara, Husein Murad.

"Jadi Pak Wali kemarin sudah dapat instruksi dari saya langsung. Pak wali sedang berkoordinasi Pemprov akan memfasilitasi," kata Wagub.

Acara pembagian sembako tersebut diduga mengakibatkan dua bocah di bawah umur bernama Rizki Syahputra (10) dan Mahesa Junaedi (12) tewas saat berdesakan dengan orang dewasa. Keduanya merupakan warga Pademangan Barat, Jakarta Utara.

"Saya merasa miris melihat jatuhnya korban jiwa akibat berebutan paketan sembako," kata Sandiaga.

Ia mengatakan, dari peristiwa itu jelas terlihat terjadi ketimpangan taraf hidup masyarakat di Ibu Kota. Ia mengajak kepada seluruh pihak untuk mengambil hikmah dari peristiwa itu untuk saling berbagi kepada warga sekitar.

"Mari kita gunakan kesempatan ini saling melihat diantara kita. Saling refleksi apakah ada anggota masyarakat di sekitar kita yang memerlukan bantuan untuk beras, minyak, dan indomie saja mereka sampai harus berdesak-desakan seperti itu," kata Sandiaga.

Dia memastikan bakal berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mengusut tuntas permasalahan tersebut.

Baca juga: Logo Pemprov DKI dicatut panitia pembagian sembako di Monas

Baca juga: Polisi bentuk tim usut kematian anak saat Pesta Rakyat di Monas

Baca juga: KPAI sesalkan anak meninggal di Monas