Menteri BUMN tinjau terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung
2 Mei 2018 12:13 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno bersama dengan President of China Railway Corporation (CRC) Lu Dongfu, meninjau pengerjaan proyek Inlet Tunnel Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di KM 3 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Halim, Jakarta, Rabu (2/5).
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Soemarno dan Presiden China Railway Corporation (CRC) Lu Dongfu meninjau pengerjaan Proyek Inlet Tunnel Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang berada di Halim, tepatnya pada KM 3 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
"Baik pemerintah Indonesia maupun pemerintah China senantiasa memastikan dan menjaga kualitas pekerjaan konstruksi kereta cepat ini," kata Rini di Jakarta, Rabu.
Terowongan sepanjang 1.830 meter ini adalah salah satu titik kritis dari total 16.375 meter yang akan dikerjakan selama 26 bulan.
Peninjauan ini untuk mendukung percepatan proyek KCJB sebagai salah satu dari proyek strategis nasional di Indonesia. Tak hanya Halim, delegasi juga berencana mengunjungi sejumlah titik proyek KCJB hingga 4 Mei 2018.
Pengerjaan Tunnel 1 meliputi pemadatan 2.700 meter persegi konstruksi jalan beton, menyelesaikan pembangunan jalan akses dan telah menyelesaikan pembangunan bengkel rebar.
Mengingat tingginya kompleksitas pengerjaan terowongan ini, maka pembangunannya didukung oleh pekerja ahli China untuk memastikan teknis, keselamatan dan keamanannya.
Pekerja Indonesia sendiri akan terus mendampingi sebagai wujud alih tekhnologi, kemampuan dan pengetahuan sebagaimana yang telah disepakati dalam perjanjian Indonesia-China mengingat ini kali pertama Indonesia membangun terowongan kereta cepat.
Baca juga: Pemerintah upayakan realisasi kereta cepat Jakarta-Bandung
Pembebasan lahan proyek KCJB saat ini telah mencapai 64,2 persen dan akan segera dituntaskan seiring dengan percepatan pembangunan KCJB.
Kemudian, dari 22 titik kritis pad proyek KCJB, 14 titik diantaranya telah dilakukan “site handover”, sedangkan sisa 8 titik akan diambialihkan pada 3 dan 8 Mei 2018.
"Perkembangan pembangunan kereta cepat ini semakin menunjukan kemajuan yang baik. Pada saatnya nanti, proyek ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," kata Rini.
Yang selanjutnya ditinjau adalah Walini Tunnel pada 3 Mei, sekaligus mengunjungi beberapa fasilitas seperti “batching plant”, laboratorium, dan “basecamp”.
Walini Tunnel akan memiliki panjang 608 meter, dengan kapasitas penggalian yang dirancang 510.000 meter kubik.
Yang saat ini dikerjakan di Walini Tunnel adalah penggalian lereng di sisi outlet dan telah selesai dengan total 57.000 meter kubik.
Baca juga: China komitmen percepat pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung
"Baik pemerintah Indonesia maupun pemerintah China senantiasa memastikan dan menjaga kualitas pekerjaan konstruksi kereta cepat ini," kata Rini di Jakarta, Rabu.
Terowongan sepanjang 1.830 meter ini adalah salah satu titik kritis dari total 16.375 meter yang akan dikerjakan selama 26 bulan.
Peninjauan ini untuk mendukung percepatan proyek KCJB sebagai salah satu dari proyek strategis nasional di Indonesia. Tak hanya Halim, delegasi juga berencana mengunjungi sejumlah titik proyek KCJB hingga 4 Mei 2018.
Pengerjaan Tunnel 1 meliputi pemadatan 2.700 meter persegi konstruksi jalan beton, menyelesaikan pembangunan jalan akses dan telah menyelesaikan pembangunan bengkel rebar.
Mengingat tingginya kompleksitas pengerjaan terowongan ini, maka pembangunannya didukung oleh pekerja ahli China untuk memastikan teknis, keselamatan dan keamanannya.
Pekerja Indonesia sendiri akan terus mendampingi sebagai wujud alih tekhnologi, kemampuan dan pengetahuan sebagaimana yang telah disepakati dalam perjanjian Indonesia-China mengingat ini kali pertama Indonesia membangun terowongan kereta cepat.
Baca juga: Pemerintah upayakan realisasi kereta cepat Jakarta-Bandung
Pembebasan lahan proyek KCJB saat ini telah mencapai 64,2 persen dan akan segera dituntaskan seiring dengan percepatan pembangunan KCJB.
Kemudian, dari 22 titik kritis pad proyek KCJB, 14 titik diantaranya telah dilakukan “site handover”, sedangkan sisa 8 titik akan diambialihkan pada 3 dan 8 Mei 2018.
"Perkembangan pembangunan kereta cepat ini semakin menunjukan kemajuan yang baik. Pada saatnya nanti, proyek ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," kata Rini.
Yang selanjutnya ditinjau adalah Walini Tunnel pada 3 Mei, sekaligus mengunjungi beberapa fasilitas seperti “batching plant”, laboratorium, dan “basecamp”.
Walini Tunnel akan memiliki panjang 608 meter, dengan kapasitas penggalian yang dirancang 510.000 meter kubik.
Yang saat ini dikerjakan di Walini Tunnel adalah penggalian lereng di sisi outlet dan telah selesai dengan total 57.000 meter kubik.
Baca juga: China komitmen percepat pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018
Tags: