Surakarta (ANTARA News) - Pecatur putri Indonesia WIM Chelsie Monica Sihite mengaku kecewa setelah gagal meraih norma WGM di turnamen internasional JAPFA Grandmaster dan Grandmaster Putri 2018 di Surakarta, Jateng, Selasa.

"Sedikit kecewa saya gagal tapi saya bersyukur bisa berada di posisi tiga di turnamen ini," kata Chelsie seusai acara penutupan turnamen tersebut.

Ketika ditanya tentang persaingan dalam turnamen grandmaster putri ini, Chelsie mengatakan cukup ketat.

"Di sini persaingan cukup ketat, bisa saja setiap pecatur saling mengalahkan, dan saya sekali lagi bersyukur bisa merebut posisi ketiga," tambahnya.

Chelsie menempati urutan ketiga dalam turnamen grandmaster putri 2018 setelah mengumpulkan 6,5 poin dari 11 babak pertandingan, sementara pecatur Indonesia itu minimal harus mendapatkan 7 poin untuk bisa meraih norma GMW.

Sementara itu pecatur Georgia WGM Keti Tsatsalashvilli tampil menjadi juara putri dengan mengumpulkan 8,5 poin, disusul urutan kedua WGM WGM Frayna Janelle dengan 7,5 poin.
Juara turnamen catur internasional Grandmaster dan Grandmaster Putri 2018 GM Timur Gerayev (kanan) dan WGM Keti Tsatsalashvilli (kiri) ketika menerima hadiah. (ANTARA/Aris Budiman)