Jakarta (ANTARA News) - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan organisasinya akan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada pemilihan presiden 2019, dan meminta Ketua Umum Partai Gerindra itu menandatangani kontrak politik.

"Saat deklarasi dukungan kepada Prabowo, akan kami minta untuk menandatangani kontrak politik terkait sepuluh tuntutan buruh dan rakyat atau Sepultura yang harus dipenuhi ketika menjadi presiden," kata Said Iqbal di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan Sepultura mencakup upah layak bagi buruh, pelarangan buruh kasar dari luar negeri bekerja di Indonesia, pengangkatan tenaga dan guru honorer menjadi pegawai negeri, serta penyediaan perumahan dan transportasi murah.

Kontrak politik itu, menurut dia, akan menjadi wujud komitmen Prabowo untuk memenuhi tuntutan para buruh kalau memenangi pemilihan presiden.

"Dukungan ini bukan bentuk politisasi, buruh merupakan warga negara dan tiap warga negara memiliki hak politik. Di seluruh dunia, serikat buruh selalu memberikan dukungan politik kepada calon yang memiliki platform sama," ujarnya.

Said menilai pernyataan dukungan KSPI bagi Prabowo bukan langkah yang terburu-buru. KSPI sengaja memanfaatkan momentum peringatan Hari Buruh untuk menagih komitmen awal bakal calon presiden.

"Kami butuhkan komitmen kuat di awal, bukan di akhir atau di tengah. Sebelum adanya penetapan capres maka lebih kuat kalau ada komitmen yaitu Sepultura," katanya.

KSPI akan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto di Istora Senayan pada Selasa (1/5) pukul 13.00 WIB.

Deklarasi tersebut dilakukan setelah massa KSPI melakukan aksi damai di depan Istana Merdeka pukul 10.00-13.00 WIB, antara lain menuntut pemerintah melakukan perbaikan untuk mewujudkan kesejahteraan para buruh.

Baca juga:
KSPI dukung Prabowo capres 2019
Prabowo usul kepada pemerintah agar utamakan tenaga kerja dalam negeri