Empat juta kendaraan pribadi diperkirakan masuk DIY
30 April 2018 19:43 WIB
Arsip. Kota Yogyakarta. Gubernur DIY Sri Sultan HB X (tengah) meninjau jalur pedestrian Titik Nol Kilometer di sela-sela peresmian toilet bawah tanah dan kawasan Titik Nol Kilometer, di Yogyakarta, DI Yogyakarta, Selasa (9/1/2018). Sri Sultan HB X meresmikan pembangunan jalur pedestrian Titik Nol Kilometer dan toilet bawah tanah yang dilengkapi ruang laktasi dan lift khusus difabel dengan anggaran Rp5,4 miliar. Dua fasilitas tersebut diharapkan dapat menambah kenyamanan wisatawan. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta memperkirakan sebanyak 4 juta kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat akan masuk Daerah Istimewa Yogyakarta pada saat arus mudik Lebaran 2018.
"Jika dibandingkan tahun lalu (jumlah kendaraan yang masuk DIY) mengalami kenaikan 5-10 persen," kata Kepala Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sigit Saptorahardjo di Yogyakarta, Senin.
Menurut Sigit, peningkatan arus kendaraan yang bakal masuk Yogyakarta pada Lebaran tahun ini disebabkan terus bertambahnya jumlah pemilik kendaraan pribadi. Selain itu, juga dipicu oleh penambahan jadwal cuti lebaran yang mendorong peningkatan aktivitas masyarakat khususnya wisatawan di Yogyakarta. "Cuti lebaran yang lama mendorong semakin banyaknya kegiatan masyrakat dengan kendaraan pribadi di Yogyakarta," kata dia.
Untuk membantu mengantisipasi terjadinya kemacetan, menurut dia, Dinas Perhubungan DIY bersama instansi terkait telah menyiapkan 11 posko terpadu yang akan melayani berbagai informasi bagi pemudik seperti jalan alternatif, serta informasi layanan kesehatan.
Selain itu, untuk membantu melakukan pengawasan dan menjaga kelancaran arus lalu lintas, Dishub DIY bersama Dishub lima kabupaten/kota juga akan menerjunkan 7.000 personel.
"Posko-posko itu tersebar di pintu masuk seperti di kawasan Tempel, Prambanan, Piyungan, Patuk serta Kantor Dushub DIY, dan terminal-terminal," kata dia.
Untuk titik rawan macet, menurut dia, justru akan lebih banyak bermunculan di kawasan ring road serta simpul-simpul jalur utama Kota Yogyakarta. "Karena orang-orang yang lewat Yogyakarta biasianya ingin mampir dulu ke Kota Yogyakarta," kata dia.
Sementara itu, untuk titik rawan kemacetan, menurut dia, justru berpotensi muncul di kawasan objek wisata. Dengan demikian, diharapkan muncul relawan-relawan dari unsur masyarakat untuk ikut membantu bersiaga di lapangan. "Seperti di kawasan Kali Biru, banyak sekali relawan-relawan yang ikut meluangkan waktunya untuk membantu kelancaran lalu lintas," kata dia.
Baca juga: Kendaraan dinas boleh digunakan mudik
Baca juga: KAI Tanjung Karang tambah gerbong hadapi Lebaran
Baca juga: Pelindo IV benahi fasilitas hadapi musim mudik 2018
Baca juga: Polisi siap-siap hadapi arus balik Lebaran usai Pilkada
"Jika dibandingkan tahun lalu (jumlah kendaraan yang masuk DIY) mengalami kenaikan 5-10 persen," kata Kepala Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sigit Saptorahardjo di Yogyakarta, Senin.
Menurut Sigit, peningkatan arus kendaraan yang bakal masuk Yogyakarta pada Lebaran tahun ini disebabkan terus bertambahnya jumlah pemilik kendaraan pribadi. Selain itu, juga dipicu oleh penambahan jadwal cuti lebaran yang mendorong peningkatan aktivitas masyarakat khususnya wisatawan di Yogyakarta. "Cuti lebaran yang lama mendorong semakin banyaknya kegiatan masyrakat dengan kendaraan pribadi di Yogyakarta," kata dia.
Untuk membantu mengantisipasi terjadinya kemacetan, menurut dia, Dinas Perhubungan DIY bersama instansi terkait telah menyiapkan 11 posko terpadu yang akan melayani berbagai informasi bagi pemudik seperti jalan alternatif, serta informasi layanan kesehatan.
Selain itu, untuk membantu melakukan pengawasan dan menjaga kelancaran arus lalu lintas, Dishub DIY bersama Dishub lima kabupaten/kota juga akan menerjunkan 7.000 personel.
"Posko-posko itu tersebar di pintu masuk seperti di kawasan Tempel, Prambanan, Piyungan, Patuk serta Kantor Dushub DIY, dan terminal-terminal," kata dia.
Untuk titik rawan macet, menurut dia, justru akan lebih banyak bermunculan di kawasan ring road serta simpul-simpul jalur utama Kota Yogyakarta. "Karena orang-orang yang lewat Yogyakarta biasianya ingin mampir dulu ke Kota Yogyakarta," kata dia.
Sementara itu, untuk titik rawan kemacetan, menurut dia, justru berpotensi muncul di kawasan objek wisata. Dengan demikian, diharapkan muncul relawan-relawan dari unsur masyarakat untuk ikut membantu bersiaga di lapangan. "Seperti di kawasan Kali Biru, banyak sekali relawan-relawan yang ikut meluangkan waktunya untuk membantu kelancaran lalu lintas," kata dia.
Baca juga: Kendaraan dinas boleh digunakan mudik
Baca juga: KAI Tanjung Karang tambah gerbong hadapi Lebaran
Baca juga: Pelindo IV benahi fasilitas hadapi musim mudik 2018
Baca juga: Polisi siap-siap hadapi arus balik Lebaran usai Pilkada
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: