Bangkok (ANTARA News) - Sekitar 1.000 orang berunjuk rasa di Kota Chiang Mai, Thailand utara, untuk memprotes pembangunan rumah bagi para pejabat di lahan berhutan yang mengapit gunung yang dianggap suci.

Frustrasi publik meningkat atas proyek tersebut sejak foto udara puluhan rumah pejabat, yang dibangun di kaki bukit Gunung Doi Suthep di Chiang Mai, mulai beredar di situs jejaring sosial tahun ini.

Pada Minggu, kerumunan pengunjuk rasa, banyak yang mengenakan pakaian berwarna hijau dan melambaikan bendera, menyerukan pembongkaran bangunan tersebut saat mereka berdemonstrasi di Chiang Mai, kota terbesar di pegunungan utara Thailand.“Sekitar 1.000 orang berkumpul sejak pukul 7.30 (0030 GMT) untuk memprotes rumah-rumah itu,” kata petugas polisi Chiang Mai Jirasak Sriprasert, kepada AFP, seraya menambahkan bahwa demonstrasi berlangsung damai.

Para pengunjuk rasa mengatakan gunung yang menjulang di atas Chiang Mai dan tempat sebuah kuil yang sangat populer yang diyakini memiliki relik Buddha berada itu, adalah situs suci dan kawasan konservasi.

Namun, pejabat membela proyek perumahan negara bagi para hakim dan staf pengadilan lainnya tersebut dengan mengatakan bahwa proyek itu dilakukan secara sah di tanah milik pemerintah yang berdekatan dengan taman nasional yang mencakup seluruh gunung.

Kontroversi ini meningkatkan rasa frustasi berkepanjangan atas perlakuan khusus yang diberikan kepada pejabat dan elite Thailand, yang sering kali mengorbankan publik dan lingkungan.

“Kami ingin rumah-rumah itu dibongkar dan fungsi hutan dikembalikan,” kata penyelenggara demonstrasi dalam sebuah pernyataan pada Minggu.“Kembalikan hutan ke Doi Suthep. Kembalikan hutan kepada rakyat," tambahnya. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.