Pilkada 2018
Debat Pilgub Jabar diundur 14 Mei
Empat pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) - Uu Ruzhanul Ulum (kedua kiri), TB Hasanudin (ketiga kiri) - Anton Charliyan (keempat kiri), Sudrajat (ketiga kanan) dan Deddy Mizwar (kedua kanan) - Dedi Mulyadi (kanan) menghadiri Dialog Pemikiran Politik (Mudzakarah Politik) di Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/4/2018). Kegiatan ini merupakan silaturahmi antara keluarga besar ICMI bersama para calon Gubernur Jawa Barat sebagai wadah tukar informasi dan gagasan kepemimpinan Jawa Barat yang berwawasan keislaman. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
"Debat Pilgub Jabar kedua harus kita undur menjadi tanggal 14 Mei," ujar Ketua KPU Jabar, Yayat Hidayat saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin.
Yayat mengatakan, sejak awal rencana lokasi debat kedua bertempat di Universitas Indonesia. Namun KPU terpaksa harus mengubah jadwal karena pada tanggal 11 Mei akan berlangsung tes penerimaan mahasiswa baru di kampus tersebut.
Karena pihak UI tetap ingin agar debat Pilgub tetap digelar di kampusnya, maka KPU bersama pihak stasiun televisi memutuskan pengunduran jadwal.
"Dikompromikan dengan pihak UI dan pihak TV akhirnya ketemu tanggal 14. Tadinya tanggal 14 berat juga yang keberatan pihak TV karena loading barang harus masuk beberapa hari sebelumnya. Tapi UI mempersilahkan tanggal 12 bisa masuk," kata dia.
Menurutnya, tema untuk debat kedua masih didiskusikan oleh 18 panelis. Nantinya mereka akan menyusun berbagai pertanyaan yang harus dijawab oleh empat pasangan calon.
Yayat berharap, dalam debat kedua, masing-masing pasangan dapat memaparkan program-program apa saja yang akan dilakukan secara konkret dan jelas.
Berkaca pada Pilgub pertama, kata dia, seluruh pasangan calon masih belum bisa menajamkan mimpi-mimpi apa yang akan dilakukannya.
Hal ini dinilai penting untuk memberikan pandangan kepada masyarakat, sosok mana yang dianggap pas untuk memimpin Jabar dalam lima tahun ke depan.
"Sehingga masyarakat bisa mencerna, bisa membedakan cara nomor 1, 2, 3, dan 4. Harus keliatan bedanya, agar memilihnya enak. Kalau caranya sama, sama aja bohong. Saya inginnya kalau perlu perbedaannya sangat tajam," kata dia.
Baca juga: Peserta Pilgub Jabar adu gagasan di ICMI
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018