Jakarta (ANTARA News) - Salah satu peralatan dapur, spons ternyata merupakan tempat bersembunyi ratusan bakteri, menurut sebuah studi dari Jerman.
Dalam studi yang diterbitkan dalam Scientific Reports pada 2017 itu, peneliti menganalisis kuman spons dapur dan menemukan ada 362 jenis bakteri yang bersembunyi di celah-celah spons--mereka bersembunyi hingga 45 miliar per sentimeter persegi (sama dengan jumlah yang ditemukan dalam sampel kotoran manusia).
Bila dihitung, maka ada hampir 5,5 triliun bakteri yang berdiam di sekitar benda yang kerap digunakan untuk membersihkan piring makan itu.
Kendati begitu, peneliti memang tak menemukan bakteri jahat semisal E.colli di dalam spons. Namun tetap saja ada potensi bakteri yang ada dalam spons bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.
"Ini satu hingga dua lipat lebih dari yang awalnya kami perkirakan," kata Markus Egert, profesor mikrobiologi di Furtwangen University, yang memimpin penelitian.
Ketika Egert dan timnya memvisualisasikan bakteri di bawah mikroskop, mereka bahkan menemukan hal yang mengkhawatirkan.
"Tidak ada yang pernah melihat bakteri berdiam di dalam spons. Satu masalah yang kita miliki dengan bakteri dan mikroba adalah kita tidak dapat melihatnya. Dan jika Anda tidak melihatnya, Anda tidak percaya mereka ada di sana," tutur dia.
Lalu apa yang harus digunakan untuk mencuci piring
Gunakan sikat plastik atau silikon. Sikat cenderung tetap kering ketika tidak digunakan, dan benda ini tidak memiliki celah atau lubang-lubang sebanyak spons--yang menjadi sarang bakteri.
"Anda bisa memposiskan sikat dalam keadaan berdiri atau menggantungnya agar tetap kering," kata Carolyn Forte, direktur suatu perusahaan peralatan rumah tangga dan laboratorium produk pembersih di New York City.
"Jika ada yang menempel di sikat, Anda bisa melihatnya dan membilasnya. Benda ini juga mudah dibersihkan," imbuh dia seperti dilansir Time.
Spons dapur jadi tempat sembunyi ratusan bakteri
30 April 2018 05:38 WIB
Ilustrasi Spons pencuci piring (pixabay.com)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: