Lima negara turut Kejuaraan Internasional Anggar Jawa Barat
28 April 2018 15:31 WIB
Dokumentasi atlet anggar putri Sulawesi Selatan, Isnawati Si Idar (kiri), saling menyerang dengan atlet anggar putri Riau, Megawati (kanan), pada anggar nomor degen perorangan putri PON XIX di Hotel Harris, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/9). (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Kejuaraan anggar internasional Jawa Barat (West Java International Fencing Championship 2018) yang dihelat di Wisma Padepokan Voli Sentul Bogor pada tanggat 28-29 April 2018, diikuti oleh peserta yang berasal dari lima negara.
"Secara total ada sekitar 300 atlet yang berasal dari 42 klub Indonesia serta peserta dari empat negara Asia Pasifik yang akan turun di nomor senjata floret, degen, dan sable," kata ketua pelaksana, Asyanti Thalib, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Atlet luar negeri yang bertanding dalam kejuaraan ini sendiri berjumlah sekitar 20 orang, berasal dari Singapura, Malaysia, Brunei Darusalam dan Taiwan. Mereka akan bersaing dengan atlet-atlet Indonesia termasuk 12 atlet nasional.
Tujuan turnamen ini sendiri, kata dia, salah satu bentuk program pembinaan atlet anggar di Indonesia lewat pertandingan berskala internasional dan juga sebagai andil mengakrabkan komunitas anggar di Indonesia maupun Asia Pasifik.
Terlebih dengan kehadiran atlet asing tentu saja menjadi nilai penting dan kesempatan besar bagi atlet Indonesia agar dapat bertemu dan mencoba langsung kelebihan atlet-atlet dari negara lain.
Pasalnya, lanjut dia, hanya sebagian kecil atlet yang sempat merasakan pertandingan di luar negeri. Itupun mereka harus mengeluarkan biaya sendiri untuk menambah jam terbang dan mengasah kemampuan pada kejuaraan terbuka di negara lain.
"Kami dari Pengurus Provinsi Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Jawa Barat sangat concern pada jam terbang pertandingan atlet-atlet Indonesia yang minim," tutur Thalib, yang juga ketua Pengurus Provinsi IKASI Jawa Barat itu.
Karena alasan itu juga, kata anggota DPRD Jawa Barat Komisi 5 tersebut, tidak heran jika kemudian sejumlah klub dan pengurus provinsi di Indonesia sangat antusias untuk hadir dan ikut bertanding.
Secara umum, West Java International Fencing Championship 2018 akan mempertandingkan kelas umur di bawah usia 12 tahun (U12), di bawah usia 14 tahun (U14) dan kelompok senior/open. Sedangkan untuk kategori veteran kelompok umur 50-59 batal dipertandingkan karena keterbatasan waktu.
"Khusus di kelompok open, kami membuka tempat dan kesempatan, khususnya bagi atlet anggar nasional yang tergabung dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas) Asian Games 2018 untuk ikut bertanding. Dengan demikian mereka bisa mengukur tingkat kemampuannya dan mempelajari pola dan teknik bermain atlet dari negara asing," kata dia.
"Secara total ada sekitar 300 atlet yang berasal dari 42 klub Indonesia serta peserta dari empat negara Asia Pasifik yang akan turun di nomor senjata floret, degen, dan sable," kata ketua pelaksana, Asyanti Thalib, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Atlet luar negeri yang bertanding dalam kejuaraan ini sendiri berjumlah sekitar 20 orang, berasal dari Singapura, Malaysia, Brunei Darusalam dan Taiwan. Mereka akan bersaing dengan atlet-atlet Indonesia termasuk 12 atlet nasional.
Tujuan turnamen ini sendiri, kata dia, salah satu bentuk program pembinaan atlet anggar di Indonesia lewat pertandingan berskala internasional dan juga sebagai andil mengakrabkan komunitas anggar di Indonesia maupun Asia Pasifik.
Terlebih dengan kehadiran atlet asing tentu saja menjadi nilai penting dan kesempatan besar bagi atlet Indonesia agar dapat bertemu dan mencoba langsung kelebihan atlet-atlet dari negara lain.
Pasalnya, lanjut dia, hanya sebagian kecil atlet yang sempat merasakan pertandingan di luar negeri. Itupun mereka harus mengeluarkan biaya sendiri untuk menambah jam terbang dan mengasah kemampuan pada kejuaraan terbuka di negara lain.
"Kami dari Pengurus Provinsi Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Jawa Barat sangat concern pada jam terbang pertandingan atlet-atlet Indonesia yang minim," tutur Thalib, yang juga ketua Pengurus Provinsi IKASI Jawa Barat itu.
Karena alasan itu juga, kata anggota DPRD Jawa Barat Komisi 5 tersebut, tidak heran jika kemudian sejumlah klub dan pengurus provinsi di Indonesia sangat antusias untuk hadir dan ikut bertanding.
Secara umum, West Java International Fencing Championship 2018 akan mempertandingkan kelas umur di bawah usia 12 tahun (U12), di bawah usia 14 tahun (U14) dan kelompok senior/open. Sedangkan untuk kategori veteran kelompok umur 50-59 batal dipertandingkan karena keterbatasan waktu.
"Khusus di kelompok open, kami membuka tempat dan kesempatan, khususnya bagi atlet anggar nasional yang tergabung dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas) Asian Games 2018 untuk ikut bertanding. Dengan demikian mereka bisa mengukur tingkat kemampuannya dan mempelajari pola dan teknik bermain atlet dari negara asing," kata dia.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: