Rusia disebut gelar perang informasi lawan Barat
28 April 2018 11:18 WIB
Dokumentasi toto arsip menunjukkan dokumen pengungsi baru milik mantan kontraktor badan mata-mata AS Edward Snowden yang diberikan Rusia dalam konferensi pers di Moskow, Rusia, Jumat (1/8). Mantan kontraktor intelijen Amerika Serikat itu menerima izin tinggal selama tiga tahun dari Rusia, kata pengacaranya Kamis kemarin. (REUTERS/Maxim Shem)
Washington (ANTARA News) - Komite Intelejen Parlemen Amerika Serikat, Jumat, menyiarkan laporan penyelidikan terkait dugaan intervensi Rusia terhadap Pemilu Amerika Serikat 2016, yang menemukan, Moskow telah secara agresif menggelar perang informasi melawan negara-negara Barat selama satu dekade.
Namun laporan dari parlemen majelis rendah itu --yang disiarkan setelah kubu Partai Republik meminta penghentian investigasi-- juga menemukan tidak ada bukti bahwa hubungan bisnis pra-kampanye antara Donald Trump dengan Rusia, bisa menjadi basis adanya kolusi dengan Moskow selama masa kampanye.
Namun laporan dari parlemen majelis rendah itu --yang disiarkan setelah kubu Partai Republik meminta penghentian investigasi-- juga menemukan tidak ada bukti bahwa hubungan bisnis pra-kampanye antara Donald Trump dengan Rusia, bisa menjadi basis adanya kolusi dengan Moskow selama masa kampanye.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: