Singapura (ANTARA News) - Kerja sama keamanan siber akan dikembangkan di kawasan ASEAN khususnya dalam KTT ASEAN ke-32 di Singapura sebagai salah satu upaya bersama untuk mewaspadai serangan siber.

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi di Singapura, Jumat malam, saat menggelar konferensi pers terkait KTT ASEAN ke-32 mengatakan kerja sama keamanan siber dilatarbelakangi oleh besarnya potensi ASEAN dalam hal e-commerce termasuk pengguna internet ASEAN yang diperkirakan akan naik menjadi 300 juta dan nilainya sangat besar.

"Tapi perlu waspada serangan siber sehingga kerja sama siber merupakan sebuah keharusan," katanya.

Ia mengatakan kerja sama yang dikembangkan bukan hanya antar-negara tetapi juga meliputi industri teknologi informasi dan komunikasi.

"Ada kerangka kerja sama keamanan siber termasuk perlindungan data pribadi," katanya.

Pada kesempatan yang sama Dirjen Kerja Sama ASEAN Jose Tavares mengatakan pernyataan dari para pemimpin dan kepala negara ASEAN dalam kaitannya dengan keamanan siber sudah disepakati.

"Kerja sama meliputi berbagai hal di antaranya mengenai peningkatan kapasitas, norma-norma dalam dunia siber untuk masalah keamanan siber dan perlindungan data pribadi," katanya.

Singapura menjadi tuan rumah KTT ASEAN tahun 2018 mengangkat tema "Resilient and Innovative ASEAN" yang didahului oleh pertemuan para wakil tetap negara anggota untuk ASEAN pada 25 April dan SOM (Senior Official Meeting) pada 26 April 2018.

Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menteri ASEAN pada 27 April 2018 dilanjutkan dengan kehadiran Presiden Joko Widodo dalam sesi pleno pada 27 April dan sesi "retreat" pada 28 April.