Idi, Aceh, (ANTARA News) - Posko Penanggulangan Bencana Kebakaran Sumur Minyak Kabupaten Aceh Timur mengeluarkan data resmi sementara dan sekaligus meluruskan jumlah korban ledakan dan kebakaran, setelah sempat simpang siur keabsahan data.

Data yang diperoleh Jumat sekira pukul 08.30 WIB, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 20 orang, termasuk salah satunya warga dari Kabupaten Pidie Jaya, sementara 40 warga lainnya mengalami luka kritis.

"Korban meninggal dunia sebanyak 20 orang dan korban luka kritis sebanyak 40 orang," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Syahrizal Fauzi.

Korban meninggal dunia yaitu Sri Wahyuni (38), Riyana alias Mak Wen (60), Dedi Syahputra (27), Irnawan (45), warga Desa Bhom Lama, Kecamatan Ranto Peureulak.

Muhammad Rafi (38), Ridansyah (32), warga Desa Alue Dua, Kecamatan Ranto Peureulak, Sudaryono (25), warga Desa Alue Bate, Kecamatan Ranto Peureulak.

Selanjutnya, Siti Rahaya (31), Siti Habsah (61), Munazar (30), M. Fairuz (23), Rizki Ardiansyah (28), Zainal Abidin (36), Ishaq AB (45), Al Husairi (23), Riki Mulyansyah (23), warga Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak dan Afrizal (35), warga Punti Payong, Kecamatan. Ranto Peureulak.

Lalu, Mukhlis Rusli (42), warga Desa Alue Bu, Kecamatan Peureulak Barat, dan M Faisal Rizal (29), warga Kecamatan Peudawa. Sementara korban yang diketahui bernama Adnan Syahputra, tercatat sebagai warga Mutiara, Kabupaten Pidie Jaya.

Sedangkan korban luka berat sebanyak 40 orang yang dirawat di beberapa rumah sakit di Aceh seperti RSUD Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, RSUD Dr. Zubir Mahmud Aceh Timur, RSU Graha Bunda Idi dan sebagian juga dirujuk ke RSUD Zainal Abidin Banda Aceh.

Sumur minyak illegal milik warga di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, sekitar 40 Km dari jalan nasional Banda Aceh-Medan (Sumut) meledak dan terbakar pada Rabu (25/4) dini hari.