PDIP bantah bidik milenial melalui "try out" SBMPTN
26 April 2018 22:33 WIB
Dokumentasi Sejumlah pelajar SMA dari berbagai wilayah di Jakarta mengerjakan soal saat mengikuti Try Out Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (9/5/2013). Pendaftaran SBMPTN secara nasional akan di buka pada tanggal 13 Mei - 7 Juni 2013, lulusan SMA/MA/SMK/MAK 2011, 2012 dan 2013 bisa mendaftar online di alamat www.ujian.sbmptn.or.id. (ANTARA/Dhoni Setiawan)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP PDI Perjuangan Sukur Nababan membantah langkah yang dilakukan partainya menyelenggarakan Try Out Nasional Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sebagai upaya menggaet pemilih milenial.
"Apapun yang kami kerjakan bisa dinilai positif dan negatif, namun kami tidak peduli dugaan orang yang menilai kami menggaet pemilih milenial melalui 'Try Out' tersebut," kata Sukur dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan langkah DPP PDI Perjuangan menyelenggaran Try Out itu sudah dilakukan sejak dua tahun lalu sebagai bentuk tanggung jawab untuk membantu anak bangsa masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Menurut dia, anak bangsa tanpa pendidikan dan pengetahuan yang baik maka akan berdampak tidak majunya sebuah bangsa sehingga menjadi tanggung jawab bersama untuk mencerdaskan masyarakat.
"Kalau anak-anak di perkotaan ada Bimbingan Belajar namun di banyak daerah mengalami kesulitan untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri. PDI Perjuangan bertanggung jawab untuk membantu seluruh anak kita masuk PTN agar diberikan latihan dan kesempatan yang sama," ujarnya.
Dia mengatakan Try Out bisa menjadi sarana para siswa SLTA/sederajad agar berhasil masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), favorit terbaik di Indonesia karena diketahui banyak siswa yang gagal saat tes untuk masuk perguruan tinggi favorit karena secara psikologis banyak siswa yang grogi saat SBMPTN.
Menurut dia, PDI Perjuangan berkomitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan siap memfasilitasi siswa SLTA/sederajat dalam menghadapi SBMPTN dan materi Try Out yang disajikan juga hampir mirip dengan soal yang keluar dalam SBMPTN setiap tahunnya.
"Kegiatan Try Out SBMPTN ini ditargetkan peserta 600 ribu siswa. Try Out akan diikuti oleh para siswa, mulai kelas 11 dan III yang merupakan lulusan SMA/sederajat atau rentang usia 16-21 tahun. Mereka akan mendapatkan sejumlah modul, mulai soal ujian, modul penyelesaian sampai profile setiap PTN terbaik, di Indonesia," katanya.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan akan menggelar program "Try Out" Nasional Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBM-PTN) yang digelar secara serentak di 34 Provinsi dan Kabupaten/Kota ini akan berlangsung pada Minggu 29 April 2018.
DPP PDI-Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga (Pora) sebelumnya telah menyelenggarakan Program Try Out Nasional secara serentak di seluruh Indonesia, pada 2016.
Kegiatan Try Out ini diikuti sekitar 300.000 pelajar yang dibuka langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada 21 Mei 2016, di Gor Ciracas Jakarta Timur.
Try Out SBMPTN 2016 juga mendapat Rekor MURI dengan kategori peserta terbanyak yang dilakukan serentak se-Indonesia.
"Apapun yang kami kerjakan bisa dinilai positif dan negatif, namun kami tidak peduli dugaan orang yang menilai kami menggaet pemilih milenial melalui 'Try Out' tersebut," kata Sukur dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan langkah DPP PDI Perjuangan menyelenggaran Try Out itu sudah dilakukan sejak dua tahun lalu sebagai bentuk tanggung jawab untuk membantu anak bangsa masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Menurut dia, anak bangsa tanpa pendidikan dan pengetahuan yang baik maka akan berdampak tidak majunya sebuah bangsa sehingga menjadi tanggung jawab bersama untuk mencerdaskan masyarakat.
"Kalau anak-anak di perkotaan ada Bimbingan Belajar namun di banyak daerah mengalami kesulitan untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri. PDI Perjuangan bertanggung jawab untuk membantu seluruh anak kita masuk PTN agar diberikan latihan dan kesempatan yang sama," ujarnya.
Dia mengatakan Try Out bisa menjadi sarana para siswa SLTA/sederajad agar berhasil masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), favorit terbaik di Indonesia karena diketahui banyak siswa yang gagal saat tes untuk masuk perguruan tinggi favorit karena secara psikologis banyak siswa yang grogi saat SBMPTN.
Menurut dia, PDI Perjuangan berkomitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan siap memfasilitasi siswa SLTA/sederajat dalam menghadapi SBMPTN dan materi Try Out yang disajikan juga hampir mirip dengan soal yang keluar dalam SBMPTN setiap tahunnya.
"Kegiatan Try Out SBMPTN ini ditargetkan peserta 600 ribu siswa. Try Out akan diikuti oleh para siswa, mulai kelas 11 dan III yang merupakan lulusan SMA/sederajat atau rentang usia 16-21 tahun. Mereka akan mendapatkan sejumlah modul, mulai soal ujian, modul penyelesaian sampai profile setiap PTN terbaik, di Indonesia," katanya.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan akan menggelar program "Try Out" Nasional Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBM-PTN) yang digelar secara serentak di 34 Provinsi dan Kabupaten/Kota ini akan berlangsung pada Minggu 29 April 2018.
DPP PDI-Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga (Pora) sebelumnya telah menyelenggarakan Program Try Out Nasional secara serentak di seluruh Indonesia, pada 2016.
Kegiatan Try Out ini diikuti sekitar 300.000 pelajar yang dibuka langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada 21 Mei 2016, di Gor Ciracas Jakarta Timur.
Try Out SBMPTN 2016 juga mendapat Rekor MURI dengan kategori peserta terbanyak yang dilakukan serentak se-Indonesia.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: