Bali optimistis "sister province" dongkrak wisatawan dari India
26 April 2018 15:22 WIB
Wisatawan menikmati pemandangan gunung dan danau di kawasan wisata Geopark Gunung Batur, Kintamani, Bali, Selasa (5/9/2017). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali optimistis kerja sama sister province dengan Negara Bagian Uttarakhand, India, akan mendongkrak kedatangan wisatawan dari negeri itu berwisata di Pulau Dewata karena kesamaan budaya antara kedua destinasi tersebut.
"Ini juga tentunya bisa digunakan sebagai sarana promosi ke wilayah utara India," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniarta Putra di Denpasar, Kamis.
Menurut Yuniarta, Gubernur Bali Made Mangku Pastika telah bertandang ke negara bagian dengan ibukota Dehradun itu untuk menandatangani nota kesepahaman kerja sama pariwisata dan kebudayaan, e-Government, penguatan kapasitas sumber daya manusia, lingkungan hidup dan kesehatan.
Kesempatan itu, ucap dia, diharapkan semakin mengenalkan Bali khususnya di negara bagian yang berada di utara India dan berbatasan langsung dengan Tibet dan Nepal itu.
Di Uttarakand terdapat sejumlah kuil Hindu yang setiap tahunnya banyak dikunjungi umat Hindu Bali untuk tujuan "tirta yatra" atau perjalanan suci.
Selain itu, negara bagian tersebut juga mewilayahi Sungai Gangga yang disucikan umat Hindu.
Yuniarta semakin optimistis kunjungan wisatawan India akan semakin besar mengingat akses penerbangan langsung sudah dilakukan maskapai penerbangan Garuda Indonesia melalui Mumbai.
Bandara di Mumbai merupakan salah satu bandara terbesar di India yang menjadi penghubung kota-kota besar lainnya di negeri dengan ikon terkenal Taj Mahal itu.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat jumlah kunjungan wisatawan India ke Bali selama tahun 2017 mencapai 272.761 orang, meningkat 45,59 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Untuk periode Januari-Februari 2018, BPS Bali mencatat jumlahnya mencapai 55.530 orang atau naik 59 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu sehingga menempatkan India di posisi ketiga setelah China dan Australia sebagia negara asal wisman terbesar ke Pulau Dewata.
"Ini juga tentunya bisa digunakan sebagai sarana promosi ke wilayah utara India," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniarta Putra di Denpasar, Kamis.
Menurut Yuniarta, Gubernur Bali Made Mangku Pastika telah bertandang ke negara bagian dengan ibukota Dehradun itu untuk menandatangani nota kesepahaman kerja sama pariwisata dan kebudayaan, e-Government, penguatan kapasitas sumber daya manusia, lingkungan hidup dan kesehatan.
Kesempatan itu, ucap dia, diharapkan semakin mengenalkan Bali khususnya di negara bagian yang berada di utara India dan berbatasan langsung dengan Tibet dan Nepal itu.
Di Uttarakand terdapat sejumlah kuil Hindu yang setiap tahunnya banyak dikunjungi umat Hindu Bali untuk tujuan "tirta yatra" atau perjalanan suci.
Selain itu, negara bagian tersebut juga mewilayahi Sungai Gangga yang disucikan umat Hindu.
Yuniarta semakin optimistis kunjungan wisatawan India akan semakin besar mengingat akses penerbangan langsung sudah dilakukan maskapai penerbangan Garuda Indonesia melalui Mumbai.
Bandara di Mumbai merupakan salah satu bandara terbesar di India yang menjadi penghubung kota-kota besar lainnya di negeri dengan ikon terkenal Taj Mahal itu.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat jumlah kunjungan wisatawan India ke Bali selama tahun 2017 mencapai 272.761 orang, meningkat 45,59 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Untuk periode Januari-Februari 2018, BPS Bali mencatat jumlahnya mencapai 55.530 orang atau naik 59 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu sehingga menempatkan India di posisi ketiga setelah China dan Australia sebagia negara asal wisman terbesar ke Pulau Dewata.
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: