Mendikbud: soal UNBK terapkan standar internasional dari Bank Dunia
25 April 2018 22:23 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kanan) memeriksa komputer untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN 1 Gegesik, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (18/4/2018). Mendikbud memastikan sarana penunjang UNBK untuk SMP akan terus ditingkatkan. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dam Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan soal UNBK tahun ini menerapkan standar internasional dari Bank Dunia yaitu Program for International Student Assessment (PISA), oleh sebab itu beberapa soal di UNBK memang sulit seperti yang dikeluhkan siswa.
"Selama ini yang diterapkan di Indonesia masih cara low order thinking skill, kalau mau menaikkan standar kemampuan siswa maka kita harus menggunakan standar internasional," kata Muhadjir di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan standar PISA menggunakan high order thinking skill (HOTS) sebanyak 25 persen dari soal.
Sementara itu , tahun ini Indonesia masih menggunakan HOTS sekitar delapan persen.
"Soal yang tidak susah memang tidak banyak, paling hanya enam soal, sisanya soal yang tingkat kesulitannya rendah dan menengah," kata dia.
Dia mengatakan pemerintah akan menaikkan prosentase HOTS tersebt sebanyak 15 persen pada tahun depan.
"Kami akan menaikkan jumlah HOTS tersebut secara bertahap hingga sesuai standar PISA," kata dia.
Dia pun mengapresiasi kritik yang dilontarkan siswa-siswa SMP. Menurut dia generasi milenial mengkritk dengan cara yang positif.
"Saya senang cara kritik mereka yang positif, disampaikan secara jenaka tanpa umpatan," kata dia.
"Selama ini yang diterapkan di Indonesia masih cara low order thinking skill, kalau mau menaikkan standar kemampuan siswa maka kita harus menggunakan standar internasional," kata Muhadjir di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan standar PISA menggunakan high order thinking skill (HOTS) sebanyak 25 persen dari soal.
Sementara itu , tahun ini Indonesia masih menggunakan HOTS sekitar delapan persen.
"Soal yang tidak susah memang tidak banyak, paling hanya enam soal, sisanya soal yang tingkat kesulitannya rendah dan menengah," kata dia.
Dia mengatakan pemerintah akan menaikkan prosentase HOTS tersebt sebanyak 15 persen pada tahun depan.
"Kami akan menaikkan jumlah HOTS tersebut secara bertahap hingga sesuai standar PISA," kata dia.
Dia pun mengapresiasi kritik yang dilontarkan siswa-siswa SMP. Menurut dia generasi milenial mengkritk dengan cara yang positif.
"Saya senang cara kritik mereka yang positif, disampaikan secara jenaka tanpa umpatan," kata dia.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: