Prita bicara pendidikan pada konferensi kehumasan dunia
25 April 2018 21:33 WIB
Direktur LSPR Jakarta, Prita Kemal Gani saat membawakan topik mengenai pendidikan pada Konferensi Kehumasan Dunia di Oslo, Norwegia pada 22-24 April, 2018. (istimewa)
Jakarta, 25/4 (ANTARA News) - Pendiri sekaligus Direktur Sekolah Tinggi Komunikasi, London School of Public Relations (LSPR) Jakarta, Prita Kemal Gani mewakili Indonesia sebagai pembicara kunci pada Konferensi "Public Relations" Dunia (WPRC) 2018 yang diselenggarakan pada 22-24 April di Oslo, Norwegia.
Pernyataan yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan bahwa Prita yang juga Ketua ASEAN Public Relations Network (APRN) bersama 39 pembicara dari berbagai negara menyampaikan pengalamannya kepada sekitar 1.200 praktisi dan akademisi di bidang hubungan masyarakat dari seluruh dunia.
Pada konferensi itu, Prita membawakan topic berjudul "Building Quality Public Relations Education to Bridge Inequality" atau "Membangun Kualitan Pendidikan Public Relations Untuk Menjembatani Ketimpangan".
Dalam ceramahnya, Prita membahas bagaimana pendidikan yang berkualitas dapat mengecilkan ketimpangan dalam kehidupan sosial, khususnya pendidikan dalam bidang public relations.
Dia menjelaskan bahwa Indonesia terdiri atas 260 juta penduduk dengan komposisi perempuan sebanyak 49 persen dan anak-anak 37 persen.
Prita meyakini bahwa pendidikan merupakan investasi yang paling baik bagi masa depan generasi muda. Walaupun saat ini teknologi diramalkan akan dapat menggantikan manusia, namun Prita yakin bahwa `sentuhan kemanusiaan` masih diperlukan dalam industri bisnis baik di masa kini maupun di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, bisnis pendidikan yang dikelolanya terus melakukan berbagai inovasi, termasuk dengan menggunakan teknik belajar yang tidak hanya terpaku di ruang kelas, namun juga melalui beberapa metode seperti drama, "hybrid online & offline learning" atau pembelajaran dalam jaringan dan luar jaringan serta program magang guna mengenalkan para mahasiswa pada dunia kerja yang sesungguhnya.
LSPR Jakarta merupakan bukti kerja keras Prita dalam membangun dunia kehumasan di Indonesia. Prita meyakinkan para pelaku bisnis bahwa public relations diperlukan sebagai salah satu unsur penting dalam sebuah bisnis guna membangun dan meningkatkan profit perusahaan.
Pada 2011, Prita terpilih menjadi Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas). Dia menggagas diadakannya akreditasi dan sertifikasi bagi para public relations di Indonesia karena menurutnya seorang humas haruslah kompeten dalam menjalankan tugas.
WPRC 2018 mengangkat berbagai macam isu menarik yang kini tengah dihadapi oleh mereka yang berkecimpung di dunia public relations, yaitu digitalisasi, hubungan dengan media, "behavioural science" atau ilmu tentang perilaku, komunikasi internal, big data, dan komunikasi strategis.
Pernyataan yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan bahwa Prita yang juga Ketua ASEAN Public Relations Network (APRN) bersama 39 pembicara dari berbagai negara menyampaikan pengalamannya kepada sekitar 1.200 praktisi dan akademisi di bidang hubungan masyarakat dari seluruh dunia.
Pada konferensi itu, Prita membawakan topic berjudul "Building Quality Public Relations Education to Bridge Inequality" atau "Membangun Kualitan Pendidikan Public Relations Untuk Menjembatani Ketimpangan".
Dalam ceramahnya, Prita membahas bagaimana pendidikan yang berkualitas dapat mengecilkan ketimpangan dalam kehidupan sosial, khususnya pendidikan dalam bidang public relations.
Dia menjelaskan bahwa Indonesia terdiri atas 260 juta penduduk dengan komposisi perempuan sebanyak 49 persen dan anak-anak 37 persen.
Prita meyakini bahwa pendidikan merupakan investasi yang paling baik bagi masa depan generasi muda. Walaupun saat ini teknologi diramalkan akan dapat menggantikan manusia, namun Prita yakin bahwa `sentuhan kemanusiaan` masih diperlukan dalam industri bisnis baik di masa kini maupun di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, bisnis pendidikan yang dikelolanya terus melakukan berbagai inovasi, termasuk dengan menggunakan teknik belajar yang tidak hanya terpaku di ruang kelas, namun juga melalui beberapa metode seperti drama, "hybrid online & offline learning" atau pembelajaran dalam jaringan dan luar jaringan serta program magang guna mengenalkan para mahasiswa pada dunia kerja yang sesungguhnya.
LSPR Jakarta merupakan bukti kerja keras Prita dalam membangun dunia kehumasan di Indonesia. Prita meyakinkan para pelaku bisnis bahwa public relations diperlukan sebagai salah satu unsur penting dalam sebuah bisnis guna membangun dan meningkatkan profit perusahaan.
Pada 2011, Prita terpilih menjadi Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas). Dia menggagas diadakannya akreditasi dan sertifikasi bagi para public relations di Indonesia karena menurutnya seorang humas haruslah kompeten dalam menjalankan tugas.
WPRC 2018 mengangkat berbagai macam isu menarik yang kini tengah dihadapi oleh mereka yang berkecimpung di dunia public relations, yaitu digitalisasi, hubungan dengan media, "behavioural science" atau ilmu tentang perilaku, komunikasi internal, big data, dan komunikasi strategis.
Pewarta: Libertina W. Ambari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: