Negara-negara Nordic siap bantu masalah sampah Bandung
25 April 2018 20:59 WIB
PArsip: erajin menunjukkan kerajinan miniatur kereta uap yang terbuat dari limbah di Bandung, Jawa Barat menunjukkan kerajinan miniatur kereta api dan Bandung, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018). Miniatur dan pajangan Kereta uap dengan berbagai ukuran tersebut dibuat dari sampah dan limbah perkakas yang ada di Sungai Cikapundung sekaligus upaya dari Andi Sutisna dalam mengatasi sampah sungai di Kota Bandung. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Bandung (ANTARA News) - Negara-negara Nordik siap membantu masalah persampahan serta tata kelola kota sebagai bagian dari upaya membangun kerjasama antara Kota Bandung dengan negara-negara di Eropa tersebut.
Upaya membangun kerjasama ini akan tlsegera terealisasi setelah duta besar negara-negara Nordic berkunjung ke Bandung. Adapun duta besar yang hadir yakni Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Johanna Brismar Skoog, Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Rasmus Abildgaard Kristensen, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Paivi Hiltunen-Toivio, dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Vegard Kaale.
"Kami sangat berbahagia bisa menerima kedatangan para duta besar. Semoga kedatangan mereka bisa membuka peluang kerja sama maupun investasi di Kota Bandung dan sekitarnya," ujar pejabat sementara Kota Bandung, Muhammad Solihin di Bandung, Rabu.
Solihin mengatakan, kedatangan para perwakilan negara itu untuk berdiskusi tentang solusi atas permasalahan yang ada di Kota Bandung. Pasalnya, kata dia, negara-negara Nordic dikenal dengan inovasi dan teknologi yang dinilai mampu menuntaskan persoalan di Kota Bandung.
Pada pertemuan tersebut, turut hadir pula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cimahi, dan Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan. Keduanya diundang sebagai pimpinan daerah yang juga memiliki potensi kerja sama dengan negara-negara Nordic.
"Karena di Bandung Raya ini persoalannya hampir serupa yaitu urusan transportasi, kemacetan, banjir, dan juga pengelolaan sampah, maka kita undang juga kepala daerah di Bandung Raya. Jadi ini kunjungannya juga ke kota kabupaten di sekitar Kota Bandung, hanya pertemuannya dipusatkan di Kota Bandung," katanya.
Para duta besar juga membawa serta para pakar di bidang tata kota, transportasi, energi yang berkelanjutan, dan pendidikan. Para pakar itu akan menjadi narasumber dalam diskusi untuk membahas persoalan-persoalan di sektor-sektor tersebut.
Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Brismar Skoog mengatakan, Bandung dipilih karena memiliki sumber daya yang memadai untuk bisa saling bertukar informasi. Kota Bandung juga dikenal sebagai pusat inovasi karena memiliki perguruan tinggi berkualitas.
"Kota Bandung dipilih karena pemerintah daerah memiliki ambisi dan komitmen yang kuat untuk membangun kota yang lebih baik, kota yang ramah untuk ditinggali. Kami membawa berbagai teknologi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan di Kota Bandung," ujarnya.
Upaya membangun kerjasama ini akan tlsegera terealisasi setelah duta besar negara-negara Nordic berkunjung ke Bandung. Adapun duta besar yang hadir yakni Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Johanna Brismar Skoog, Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Rasmus Abildgaard Kristensen, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Paivi Hiltunen-Toivio, dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Vegard Kaale.
"Kami sangat berbahagia bisa menerima kedatangan para duta besar. Semoga kedatangan mereka bisa membuka peluang kerja sama maupun investasi di Kota Bandung dan sekitarnya," ujar pejabat sementara Kota Bandung, Muhammad Solihin di Bandung, Rabu.
Solihin mengatakan, kedatangan para perwakilan negara itu untuk berdiskusi tentang solusi atas permasalahan yang ada di Kota Bandung. Pasalnya, kata dia, negara-negara Nordic dikenal dengan inovasi dan teknologi yang dinilai mampu menuntaskan persoalan di Kota Bandung.
Pada pertemuan tersebut, turut hadir pula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cimahi, dan Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan. Keduanya diundang sebagai pimpinan daerah yang juga memiliki potensi kerja sama dengan negara-negara Nordic.
"Karena di Bandung Raya ini persoalannya hampir serupa yaitu urusan transportasi, kemacetan, banjir, dan juga pengelolaan sampah, maka kita undang juga kepala daerah di Bandung Raya. Jadi ini kunjungannya juga ke kota kabupaten di sekitar Kota Bandung, hanya pertemuannya dipusatkan di Kota Bandung," katanya.
Para duta besar juga membawa serta para pakar di bidang tata kota, transportasi, energi yang berkelanjutan, dan pendidikan. Para pakar itu akan menjadi narasumber dalam diskusi untuk membahas persoalan-persoalan di sektor-sektor tersebut.
Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Brismar Skoog mengatakan, Bandung dipilih karena memiliki sumber daya yang memadai untuk bisa saling bertukar informasi. Kota Bandung juga dikenal sebagai pusat inovasi karena memiliki perguruan tinggi berkualitas.
"Kota Bandung dipilih karena pemerintah daerah memiliki ambisi dan komitmen yang kuat untuk membangun kota yang lebih baik, kota yang ramah untuk ditinggali. Kami membawa berbagai teknologi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan di Kota Bandung," ujarnya.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: