Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan 18 orang dinyatakan meninggal dunia akibat meledak dan terbakarnya sumur minyak di Kabupaten Aceh Timur.

"Hingga pukul 18.10 WIB, sudah 18 orang meninggal dan 40 orang masih dirawat akibat luka-luka," ucap Kepala Pelaksana BPBA Aceh T Ahmad Dadek di Banda Aceh, Rabu.

Ke-18 orang meninggal adalah Nazarullah (30) warga Gampong (Desa) Pasi Putih, Afrizal (35) penduduk Gampong Punti Payong, Era bin M Siddiq (32) warga Gampong Pasi Putih, dan Siti Hafizah (70) penduduk Gampong Pasi Putih.

Lalu Mak Wen (55) warga Gampong Bhom Lama, Nini bin Abdul Wahab (32) penduduk Gampong Bhom Lama, Riska Ardiansyah warga Gampong Pasi Putih, Eridansyah penduduk Gampong Alue Dua, dan Sudariyono warga Gampong Alue Batee.

Berikutnya Putra Zubir warga Bhom Lama, Dedi Saputra (25) penduduk Ranto Peureulak, Siti Rahya warga Gampong Pasi Putih, M Rafi, Muklis, M Fariz, dan Riskal.

"Dua korban lagi meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit di Banda Aceh, yakni Al-Husairi (21) warga Gampong Ranto Peureulak dan Adnan Saputra (30)," terang Ahmad.

Sumur pengeboran minyak ilegal yang dikelola masyarakat di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Propinsi Aceh, terbakar, Rabu dini hari.

Sekitar 20 kepala keluarga terpaksa mengungsi dari sekitar sumur minyak ilegal yang lokasinya berjarak 40 kilometer dari jalan nasional Banda Aceh-Medan (Sumut) itu.