Gatot bicara soal kabar partai menutup pintu untuk mendukungnya di pilpres 2019
25 April 2018 18:44 WIB
Dokumentasi Presiden Nonton Bareng Film G30S/PKI Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) dan sejumlah jajaran perwira dan prajurit TNI dan Polri beserta masyarakat menonton film "Pengkhianatan G 30 S/PKI di lapangan tenis indoor Markas Korem 061 Suryakencana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/9/2017) malam. (ANTARA/Setpres/Laily Rachev)
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo angkat bicara soal kabar yang menyatakan partai tertentu sudah menutup pintu untuk mendukungnya maju dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.
"Dikatakan pak sudah tutup disini, sudah tutup disini, kan begitu. `Wong` semua ketua partai juga calon wapres, nggak ada presiden. Ingat Allah SWT membolak-balik hati itu semau-maunya, kapan mau pasti terjadi," kata Gatot seusai menjadi pembicara dalam acara Urun Rembuk Kebangsaan yang digagas Nusantara Foundation, di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu.
Gatot mengatakan dirinya selalu optimistis terkait Pilpres 2019. Optimisme itu, kata dia, bukan berarti dirinya sombong, namun karena yang menentukan Presiden dan Wakil Presiden RI 2019 adalah Allah SWT.
"Belum tentu juga saya. Makanya, kalau terpilih siapapun presidennya, mari sama-sama dukung agar bangsa maju dan bangsa ini optimistis," ujar Gatot.
Ditanya kesiapannya menjadi calon presiden, pria kelahiran Tegal, 13 Maret 1960 itu menyatakan bahwa dalam acara Urun Rembuk Kebangsaan itu dirinya berbicara mengenai optimisme. Dirinya sebagai warga negara juga memiliki hak yang sama.
Sehingga apabila Republik Indonesia menghendaki dan rakyat memanggil, dirinya akan selalu optimistis.
"Saya katakan pengabdian saya, menjadi Presiden, Wakil Presiden, terus sampai warga negara, tetap akan mengabdi," jelas pria yang ikut dalam Operasi Seroja di Timor Timur itu.
"Dikatakan pak sudah tutup disini, sudah tutup disini, kan begitu. `Wong` semua ketua partai juga calon wapres, nggak ada presiden. Ingat Allah SWT membolak-balik hati itu semau-maunya, kapan mau pasti terjadi," kata Gatot seusai menjadi pembicara dalam acara Urun Rembuk Kebangsaan yang digagas Nusantara Foundation, di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu.
Gatot mengatakan dirinya selalu optimistis terkait Pilpres 2019. Optimisme itu, kata dia, bukan berarti dirinya sombong, namun karena yang menentukan Presiden dan Wakil Presiden RI 2019 adalah Allah SWT.
"Belum tentu juga saya. Makanya, kalau terpilih siapapun presidennya, mari sama-sama dukung agar bangsa maju dan bangsa ini optimistis," ujar Gatot.
Ditanya kesiapannya menjadi calon presiden, pria kelahiran Tegal, 13 Maret 1960 itu menyatakan bahwa dalam acara Urun Rembuk Kebangsaan itu dirinya berbicara mengenai optimisme. Dirinya sebagai warga negara juga memiliki hak yang sama.
Sehingga apabila Republik Indonesia menghendaki dan rakyat memanggil, dirinya akan selalu optimistis.
"Saya katakan pengabdian saya, menjadi Presiden, Wakil Presiden, terus sampai warga negara, tetap akan mengabdi," jelas pria yang ikut dalam Operasi Seroja di Timor Timur itu.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: