Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan Polri berencana mendatangkan ahli dari PT Pertamina untuk mengecek langsung sumur minyak tradisional di Aceh Timur yang meledak.

"Ini (sumur minyak) tidak ada kaitannya dengan Pertamina. Tapi tetap akan mendatangkan ahli dari Pertamina. Mereka ahli perminyakan," kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Ia berujar sumur minyak tersebut mirip dengan sejumlah sumur minyak tradisional di beberapa daerah seperti di Blora, Jawa Tengah dan Cepu, Jawa Timur yang digarap secara manual oleh warga setempat.

Polisi pun masih belum mengetahui penyebab ledakan sumur yang menelan 10 orang tewas tersebut. "Penyebabnya masih diselidiki," katanya.

Setyo menambahkan terjadinya peristiwa ledakan tersebut menjadi pembelajaran bahwa larangan pemerintah terhadap penggalian sumur minyak secara manual oleh warga masyarakat, sebenarnya bertujuan demi keselamatan warga.

"Bahwa pemerintah melarang itu pasti ada alasannya, karena berbahaya. Namanya bersentuhan dengan minyak itu harus safety first," katanya.?

Sebelumnya terjadi ledakan di sumur minyak tradisional di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur pada Rabu pukul 02.00 WIB dini hari.

Ledakan tersebut terjadi saat warga berupaya menggali sebuah sumur yang berisi minyak. Sumur kemudian meledak dan menyemburkan api setinggi 100 meter dari lokasi sumur.

Ledakan tersebut menyebabkan 10 orang korban tewas dan 40 orang mengalami luka berat.