10.000 wanita TNI dan polisi apel peringati Hari Kartini
25 April 2018 09:47 WIB
Parade peserta Apel Bersama Wanita TNI, Wanita Polisi dan Wanita Komponen Lain Bangsa dalam rangka memperingati Hari Kartini 2018, di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu. Ketua pelaksana kegiatan itu adalah Laksamana Pertama TNI drg Nora Lelyana. (ANTARA News/Bayu Prasetyo)
Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 10.000 orang yang terdiri dari wanita TNI, polisi wanita serta gabungan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari kementerian dan lembaga, Satpol PP, Tagana, Resimen Mahasiswa, Pramuka, dan berbagai organisasi kewanitaan mengikuti Apel Bersama untuk memperingati Hari Kartini 2018, di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu.
Upacara apel bersama itu dipimpin Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara dengan komandan upacara, yakni Kolonel CHK Tetty Melina yang sehari-hari menjabat sebagai komandan Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI AD. Sedangkan ketua umum panitia pelaksana adalah Laksamana Pertama TNI drg Nora Lelyana, yang sehari-hari adalah kepala Dinas Kesehatan TNI AL.
Apel Bersama Wanita TNI, Wanita Polisi dan Wanita Komponen Lain Bangsa itu merupakan wadah untuk secara fisik dan menyatukan berbagai kekuatan wanita Indonesia dalam bentuk upacara dengan mengambil momen Hari Kartini.
Mereka merupakan salah satu elemen kekuatan bangsa yang ikut berperan aktif sebagai perekat bangsa.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI M Sabrar Fadhilah, mengatakan, apel bersama itu bertujuan memelihara semangat juang dan jiwa korsa guna meningkatkan kebersamaan pengabdiannya kepada negara dan bangsa.
"Membangun keterhubung dan sehingga terbentuk sinergitas dan interoperabilitas dalam pengabdian kepada NKRI," katanya.
Sedangkan sasaran yang hendak dicapai adalah menyatukan kekuatan wanita TNI sebagai komponen pertahanan negara dengan wanita polisi dan segenap komponen pendukung lain bangsa.
Selain itu, kata Fadhilah, berperan aktif secara profesional mewujuidkan pertahanan negara yang tangguh serta sebagai pelaku "diplomasi lunak"
Apel bersama yang bertemakan "Wanita Indonesia Bersatu, Terwujud Pertahanan Negara yang Tangguh" diwarnai dengan berbagai rangkaian kegiatan pendahuluan yang bersinergi dengan kegiatan Dharma Pertiwi, Kabinet Kerja, Yayasan Kemala Bhayangkari serta Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri dan Pia Ardhya Garini.
Wanita TNI dan Polwan mengirimkan perwakilannya pada kegiatan Bakti Sosial di Pulau Pramuka pada tanggal 14 Maret 2018, `Joy Sailing` di KRI Suharso-990 pada tanggal 5 April 2018, Asia Pacific Military Women Seminar di Hotel Kartika Chandra pada tanggal 20 April hingga 22 April 2018 dan Kartini Run di Monas.
Acara juga dimeriahkan atraksi dari prajurit wanita TNI dan polisi yang mempersembahkan sendratari perjuangan Laksamana Keumalahayati dan perjuangan RA Kartini. Sebanyak 150 personel melaksanakan kolone senapan, 22 personel atraksi bela diri, 15 personel melaksanakan berkuda, 35 personel beratraksi memakai sepeda motor kawal, 35 personel terjun payung, 63 personel beratraksi rampak gendang.
Jokowi mengajak korps wanita TNI dan wanita polisi untuk menjaga semangat juang RA Kartini dalam memberikan pelayanan kepada bangsa.
Menurut dia, Korps Wanita TNI dan wanita polisi harus terus menjalankan tugas dengan menjunjung tinggi dedikasi dan profesionalisme serta menjunjung tinggi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia/ NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Hadir dalam apel bersama itu, antara lain, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, tiga kepala staf matra TNI, Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, dan sejumlah menteri kabinet kerja.
Upacara apel bersama itu dipimpin Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara dengan komandan upacara, yakni Kolonel CHK Tetty Melina yang sehari-hari menjabat sebagai komandan Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI AD. Sedangkan ketua umum panitia pelaksana adalah Laksamana Pertama TNI drg Nora Lelyana, yang sehari-hari adalah kepala Dinas Kesehatan TNI AL.
Apel Bersama Wanita TNI, Wanita Polisi dan Wanita Komponen Lain Bangsa itu merupakan wadah untuk secara fisik dan menyatukan berbagai kekuatan wanita Indonesia dalam bentuk upacara dengan mengambil momen Hari Kartini.
Mereka merupakan salah satu elemen kekuatan bangsa yang ikut berperan aktif sebagai perekat bangsa.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI M Sabrar Fadhilah, mengatakan, apel bersama itu bertujuan memelihara semangat juang dan jiwa korsa guna meningkatkan kebersamaan pengabdiannya kepada negara dan bangsa.
"Membangun keterhubung dan sehingga terbentuk sinergitas dan interoperabilitas dalam pengabdian kepada NKRI," katanya.
Sedangkan sasaran yang hendak dicapai adalah menyatukan kekuatan wanita TNI sebagai komponen pertahanan negara dengan wanita polisi dan segenap komponen pendukung lain bangsa.
Selain itu, kata Fadhilah, berperan aktif secara profesional mewujuidkan pertahanan negara yang tangguh serta sebagai pelaku "diplomasi lunak"
Apel bersama yang bertemakan "Wanita Indonesia Bersatu, Terwujud Pertahanan Negara yang Tangguh" diwarnai dengan berbagai rangkaian kegiatan pendahuluan yang bersinergi dengan kegiatan Dharma Pertiwi, Kabinet Kerja, Yayasan Kemala Bhayangkari serta Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri dan Pia Ardhya Garini.
Wanita TNI dan Polwan mengirimkan perwakilannya pada kegiatan Bakti Sosial di Pulau Pramuka pada tanggal 14 Maret 2018, `Joy Sailing` di KRI Suharso-990 pada tanggal 5 April 2018, Asia Pacific Military Women Seminar di Hotel Kartika Chandra pada tanggal 20 April hingga 22 April 2018 dan Kartini Run di Monas.
Acara juga dimeriahkan atraksi dari prajurit wanita TNI dan polisi yang mempersembahkan sendratari perjuangan Laksamana Keumalahayati dan perjuangan RA Kartini. Sebanyak 150 personel melaksanakan kolone senapan, 22 personel atraksi bela diri, 15 personel melaksanakan berkuda, 35 personel beratraksi memakai sepeda motor kawal, 35 personel terjun payung, 63 personel beratraksi rampak gendang.
Jokowi mengajak korps wanita TNI dan wanita polisi untuk menjaga semangat juang RA Kartini dalam memberikan pelayanan kepada bangsa.
Menurut dia, Korps Wanita TNI dan wanita polisi harus terus menjalankan tugas dengan menjunjung tinggi dedikasi dan profesionalisme serta menjunjung tinggi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia/ NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Hadir dalam apel bersama itu, antara lain, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, tiga kepala staf matra TNI, Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, dan sejumlah menteri kabinet kerja.
Pewarta: Ade P Marboen dan Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: