Rejang Lebong (ANTARA News) - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer tingkat SMP sederajat di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada hari pertama pelaksanaannya sempat tertunda hingga satu jam lebih.

"Pelaksanaan UNBK tingkat SMP sederajat di Kabupaten Rejang Lebong pada hari pertama tadi dari sembilan sekolah yang melaksanakannya tiga di antaranya sempat tertunda akibat tidak bisa terhubung ke server pusat," kata Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Rejang Lebong, Hanafi saat melakukan pemantauan pelaksanaan UNBK di SMP Negeri 10 Rejang Lebong, Senin.

Ketiga sekolah yang pelaksanaan UNBK sempat tertunda akibat tidak bisa terhubung dengan server UNBK di pusat ini terjadi sejak pukul 07.30 hingga pukul 08.40 WIB. Kendati demikian pelaksanaannya tidak mengalami permasalahan.

Adapun sekolah yang sempat mengalami permasalahan ini, yakni SMP Negeri 5 Rejang Lebong yang baru terhubung ke server UNBK pusat pada pukul 08.30 WIB. Kemudian SMP Islam Terpadu Khairu Ummah terhubung pukul 08.40 WIB dan SMP Islam Terpadu Rabbi Radhiya (RR) pukul 08.25 WIB.

Sedangkan untuk enam sekolah lainnya, yakni SMPN 1 Rejang Lebong, SMPN 3 Rejang Lebong, SMPN 25 Rejang Lebong, SMP Xaverius, SMPN 8 Rejang Lebong dan SMP IT Aisyiyah tidak mengalami gangguan.

Pada pelaksanaan UN tingkat SMP sederajat di Rejang Lebong pada tahun ini, kata dia, jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 4.475 siswa yang terdiri dari peserta UNBK sebanyak 1.506 peserta dari sembilan sekolah umum ditambah delapan sekolah di bawah Kemenag (MTs).

Sementara itu peserta yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) diikuti 44 sekolah baik SMP negeri maupun swasta dengan jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 2.969 siswa.

"Kalau untuk hari pertama ini kita belum menerima laporan berapa orang peserta yang tidak mengikutinya, namun dari sekian banyak sekolah yang melaksanakan UNBK maupun UNKP tidak mengalami permasalahan," ujarnya.

Sedangkan Kepala SMPN 10 Rejang Lebong Joko Sutopowono mengatakan sekolah yang dipimpinnya belum bisa melaksanakan UNBK karena belum memiliki sarana pendukung berupa komputer.

"Kita masih melaksanakan UNKP, pada tahun ini ada 91 siswa kami yang mengikutinya. Mudah-mudahan tahun depan kami sudah bisa melaksanakan UNBK," kata Joko Sutopowono.

Baca juga: Hanya 44 SMP melakukan UNBK di Cianjur

Baca juga: Status offline bikin peserta UNBK di Aceh Timur panik

Baca juga: Di sini, tidak cuma karena server pusat, UNBK juga diganggu listrik padam

Baca juga: Di Yogyakarta, UNBK sempat tertunda karena gangguan server