Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menjual produknya secara online dan lebih banyak terlibat di pasar digital.

"Saat ini UMKM kita belum banyak yang masuk ke pasar digital. Kita ingin semakin banyak UMKM yang menjual produknya secara online," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Pemerintah, kata Semuel, mempunyai target pada 2020 terdapat delapan juta UMKM yang bisa membanjiri pasar digital Indonesia.

Semuel mengatakan dengan sinergisitas berbagai pemangku kepentingan, Kominfo mendorong Indonesia menjadi salah satu pelaku ekonomi digital dengan pilar utama UMKM.

"Di tahun 2020 kami ingin transaksi online kita bisa mencapai Rp1.750 triliun. Porsi ini juga harus diambil oleh UMKM, jangan hanya perusahaan-perusahaan besar ataupun perusahan dari luar saja. UMKM kita harus terus didorong," ucap Semuel.

Target tersebut dinilainya realistis karena perkembangan jumlah pengguna internet pada 2020 diperkirakan mencapai 170 juta.

Semuel mengatakan apabila 50 persen saja konsumen mempunyai platform untuk berbelanja, sebanyak 85 juta orang dapat menggunakannya untuk berbelanja.

"Kalau kita bilang penghasilannya setahun itu 50 juta, sementara 20 persen saja sudah sekitar 15 juta. Kalau mereka bertransaksi online, tercapai itu yang tadi Rp1.750 triliun, karena kan nanti makin banyak produk dan jasa," ucap dia.

Dirjen Aptika mengaku optimistis UMKM Indonesia mampu bersaing dan berkembang dengan memanfaatkan marketplace karena produk UMKM Indonesia saat ini didukung dengan talenta lokal.