Sidoarjo, 16/7 (ANTARA) - Pengungsi korban lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. di Pasar Baru Porong (PBP) Sidoarjo, Jawa Timur, mengadu ancaman penggusuran oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo kepada Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Zanuba Chafsoh (Yenni Wahid), Senin sore. Para pengungsi juga menyesalkan imbauan Wakil Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, kepada pengungsi agar segera mengosongkan PBP. Bahkan, para pengungsi menuding Pemkab Sidoarjo sengaja membenturkan antara pengungsi dengan Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Porong. "Tidak ada pengusiran pengungsi dari Pasar Baru Porong ini. Warga tidak usah khawatir dengan ancaman itu," kata Yenni, yang putri kedua KH Abdurrahman Wahid, Presiden RI periode 1999-2001, tersebut. Pengungsi juga mengeluhkan sikap Lurah Renokenongo yang tidak pernah mengunjungi mereka di pengungsian, dan berbelitnya pengurusan ganti rugi atas kepemilikan tanah dan rumah mereka. "Kalau kami yang mengurus surat-surat, selalu berbelit-belit, dan kami juga dimarahi oleh Lurah, karena tuntutan kami yang berbeda dengan pengungsi pada umumnya," kata salah seorang warga. Menanggapi hal itu, Yenni Wahid mengatakan bahwa dirinya bersama Wakil Bupati Sidoarjo akan berusaha untuk melakukan negosiasi dengan pihak-pihak terkait mengenai himbauan pengosongan PBP. "Saya tekankan kembali, tidak ada pengusiran untuk pengungsi. Kalau ada yang melakukan provokasi pengusiran, warga tidak usah khawatir, saya nanti akan langsung datang ke sini, karena sudah diperintahkan untuk memperjuangkan kepentingan korban lumpur," kata Yenni. Menurut dia, dirinya sudah menemui pihak PT Lapindo Brantas Inc. untuk menyampaikan tuntutan pengungsi. Namun, pihak Lapindo tetap pada kesepakatan awal untuk menangani korban luapan lumpurnya. "Pihak Lapindo tetap akan mengganti tanah serta rumah sesuai dengan luas aslinya. Selain itu, juga diberikan uang kontrak Rp2,5 juta untuk satu tahun serta jatah hidup Rp300 ribu per kepala setiap bulan," katanya. Yenni mengatakan, kedatangan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) di Porong ini merupakan rangkaian ziarahnya ke petilasan dan makan Wali Songo, serta mampir ke PBP. "Kebetulan kami sebagai motor interpelasi datang ke sini bersama beberapa anggota DPR RI untuk mengetahui kondisi pengungsi, karena kami sudah diperintahkan untuk benar-benar memperjuangkan nasib pengungsi," kata Yenni, menambahkan. (*)