Pelita Jaya tumbangkan Satria Muda di final kedua
21 April 2018 22:14 WIB
Pebasket Pelita Jaya Chester Jarell Giles melakukan slam dunk ketika bertanding melawan Satria Muda Pertamina pada laga kedua final kompetisi bola basket nasional (IBL) 2018 di GOR Soemantri Brodjonegoro Jakarta, Sabtu (21/4/2018). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Pelita Jaya (PJ) Basketball berhasil menaklukkan Satria Muda (SM) Pertamina dengan skor 94-78 di laga kedua final Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017-2018 di Hall A Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta, Sabtu.
Hasil ini membuat kedudukan antara PJ dan SM untuk sementara menjadi imbang 1-1 di final yang berformat "best of three" dan keduanya tinggal memerlukan satu kemenangan lagi untuk menjadi juara IBL 2017-2018.
Pertandingan ketiga final IBL 2017-2018 akan berlangsung pada Minggu (22/4) di Hall A Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta, yang menjadi markas Pelita Jaya.
Dalam pertandingan yang dipimpin wasit asal Filipina Reynaldo Yante tersebut, kedua tim menurunkan para pemain terbaiknya sejak awal. PJ memasang dua pemain senior Amin Prihantono dan Xaverius Prawiro, didampingi Adhi Prasetyo, Wayne Bradford dan Chester Giles.
Sementara, SM memainkan Hardianus, Christian "Dodo" Sitepu, Jamarr Johnson, Juan Laurent dan Dior Lowhorn.
PJ memimpin jauh perolehan poin atas SM 22-6, saat kuarter pertama baru berjalan lima menit. Di akhir kuarter, walau SM berusaha mengejar, mereka hanya bisa mencetak 11 angka, namun PJ masih tetap unggul 36-17.
Di awal kuarter kedua, kedua tim sama-sama cukup terhambat dalam membuat angka. SM yang berusaha keras mengejar ketinggalan, mampu sedikit demi sedikit mengumpulkan pundi-pundi poin walau PJ masib memimpin 45-30.
Di fase akhir kuarter kedua, SM sempat memperkecil selisih poin tinggal hanya empat bola (delapan poin) lewat lay-up Andre Johnson yang merubah kedudukan 40-48.
Namun, PJ di tengah gemuruh para pendukung setianya, mampu kembali menjauh, lemparan tiga angka yang dicetak Amin Prihantono dan Valentino Wuwungan membuat PJ memimpin 14 angka 54-40. PJ akhirnya menutup kuarter kedua dengan memimpin 57-40.
Alih-alih semakin ketat, kuarter ketiga justru berjalan tak terlalu baik bagi SM. PJ yang dari awal dominan dan membuat seisi Gor Sumantri bergemuruh, tak lagi terbendung dan menyelesaikan kuarter ini dengan keunggulan 14 angka, 76-62.
Tembakan dua angka Dior Lowhorn membuka kuarter empat dan memperkecil defisit angka SM menjadi 12 angka atas PJ 64-76. Akan tetapi setelah bergantian memimpin poin, dengan tembakan tiga angka Valentino Wuwungan membuat PJ kembali menjauh bahkan dengan jarak 20 angka di 89-69. Di akhir kuarter, SM memperkecil ketertinggalan lewat tembakan tiga angka dari Audi Arizanugra, namun tidak bisa membendung PJ untuk memenagkan laga ini dengan skor akhir 94-78.
Di kubu Pelita Jaya, Lyndon Bradford menjadi yang terbaik dengan membuat 26 poin dqn sembilan rebound sementara di Satria Muda, Center Dior Lowhorn menjadi yang terbaik dengan membuat 33 poin dan lima rebound.
Hasil ini membuat kedudukan antara PJ dan SM untuk sementara menjadi imbang 1-1 di final yang berformat "best of three" dan keduanya tinggal memerlukan satu kemenangan lagi untuk menjadi juara IBL 2017-2018.
Pertandingan ketiga final IBL 2017-2018 akan berlangsung pada Minggu (22/4) di Hall A Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta, yang menjadi markas Pelita Jaya.
Dalam pertandingan yang dipimpin wasit asal Filipina Reynaldo Yante tersebut, kedua tim menurunkan para pemain terbaiknya sejak awal. PJ memasang dua pemain senior Amin Prihantono dan Xaverius Prawiro, didampingi Adhi Prasetyo, Wayne Bradford dan Chester Giles.
Sementara, SM memainkan Hardianus, Christian "Dodo" Sitepu, Jamarr Johnson, Juan Laurent dan Dior Lowhorn.
PJ memimpin jauh perolehan poin atas SM 22-6, saat kuarter pertama baru berjalan lima menit. Di akhir kuarter, walau SM berusaha mengejar, mereka hanya bisa mencetak 11 angka, namun PJ masih tetap unggul 36-17.
Di awal kuarter kedua, kedua tim sama-sama cukup terhambat dalam membuat angka. SM yang berusaha keras mengejar ketinggalan, mampu sedikit demi sedikit mengumpulkan pundi-pundi poin walau PJ masib memimpin 45-30.
Di fase akhir kuarter kedua, SM sempat memperkecil selisih poin tinggal hanya empat bola (delapan poin) lewat lay-up Andre Johnson yang merubah kedudukan 40-48.
Namun, PJ di tengah gemuruh para pendukung setianya, mampu kembali menjauh, lemparan tiga angka yang dicetak Amin Prihantono dan Valentino Wuwungan membuat PJ memimpin 14 angka 54-40. PJ akhirnya menutup kuarter kedua dengan memimpin 57-40.
Alih-alih semakin ketat, kuarter ketiga justru berjalan tak terlalu baik bagi SM. PJ yang dari awal dominan dan membuat seisi Gor Sumantri bergemuruh, tak lagi terbendung dan menyelesaikan kuarter ini dengan keunggulan 14 angka, 76-62.
Tembakan dua angka Dior Lowhorn membuka kuarter empat dan memperkecil defisit angka SM menjadi 12 angka atas PJ 64-76. Akan tetapi setelah bergantian memimpin poin, dengan tembakan tiga angka Valentino Wuwungan membuat PJ kembali menjauh bahkan dengan jarak 20 angka di 89-69. Di akhir kuarter, SM memperkecil ketertinggalan lewat tembakan tiga angka dari Audi Arizanugra, namun tidak bisa membendung PJ untuk memenagkan laga ini dengan skor akhir 94-78.
Di kubu Pelita Jaya, Lyndon Bradford menjadi yang terbaik dengan membuat 26 poin dqn sembilan rebound sementara di Satria Muda, Center Dior Lowhorn menjadi yang terbaik dengan membuat 33 poin dan lima rebound.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: